SAMPIT, inikalteng.com – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sanidin, mengaku prihatin dengan muncul dan meningkatnya kasus Covid-19 yang dalam beberapa hari terakhir ini di Kotim.
“Pelaksanaan protokol kesehatan hingga mengurangi kerumunan merupakan salah satu yang harus dilakukan. Saat ini grafik kasus Covid-19 di Kotim mengalami kenaikan. Saya mendapatkan angka sekitar 38 orang di Kotim yang sudah dilakukan isolasi terhadap kasus tersebut,” kata Sanidin, Rabu (9/2/2022).
Pihaknya juga akhirnya terpaksa mengurungkan niat untuk mengumpulkan banyak massa di sela-sela perayaan HUT Ke-14 Partai Gerindra dan rangkaian acara lainnya. Padahal, mereka sudah menyiapkan segala sesuatu termasuk undangan cukup banyak kepada kader dan simpatisan partai.
“Ini juga berkaitan dengan instruksi dari kepala daerah untuk membatasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang,” kata Sanidin.
Meski begitu, Sanidin berharap muncul varian baru Covid-19 yakni Omicron, bisa segera berakhir. Pasalnya ada sejumlah literature menyebutkan Omicron ini merupakan gejala endemik.
Sementara itu, penularan Covid-19 di Kabupaten Kotim mulai memunculkan klaster sekolah yaitu di Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Sehingga membuat pihak sekolah memutuskan menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dan mengalihkan secara luring (luar jaringan) atau online.
“Awalnya ada guru dari sekolah di kecamatan lain yang positif, dan kebetulan istrinya bertugas di MAN Kotim ini. Setelah kami lakukan swab, ternyata ada delapan guru di MAN ini yang juga positif. Makanya PTM dihentikan sementara,” kata Kepala MAN Kotim, Muhammad Rusidi.
Saat ini, ungkapnya, delapan guru yang positif terpapar Covid-19 tersebut sedang menjalani isolasi mandiri. Kondisi mereka cukup baik karena umumnya hanya mengalami gejala ringan dan tidak sampai mengganggu pernapasan. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kotim juga sudah mendatangi pihak sekolah dan para guru tersebut. Pihak sekolah juga sudah menyampaikan kronologisnya hingga diketahui adanya penularan Covid-19 tersebut. (ya/red1)
Komentar