oleh

Pemkab Lamandau Bagikan Pakaian Batik Sekolah Secara Gratis

NANGA BULIK, inikalteng.com – Jajaran Pemkab Lamandau, membagikan pakaian batik sekolah secara gratis. Pakaian batik sekolah itu, dibagikan untuk para pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA di beberapa sekolah yang ada di kota Nanga Bulik, yaitu MIN Lamandau, SMPN 1 Bulik, dan SMAN 1 Bulik.

Bupati Lamandau H Hendra Lesmana didampingi Ketua TP-PKK Lamandau Rusdianti Hendra Lesmana, saat membagikan pakaian batik sekolah secara gratis, di SMAN 1 Bulik, Senin (17/7/2023), menuturkan, Pemkab Lamandau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lamandau secara bertahap akan membagikan baju batik gratis untuk semua pelajar. Diperkirakan sekitar 19 ribu lembar pakaian batik motif khas Lamandau, didistribusikan ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah itu.

Baca Juga :  Sekda Pulpis Kukuhkan 50 Anggota Paskibraka

“Bantuan pakaian batik gratis ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Daerah kepada semua pelajar di Lamandau, sehingga dapat meringankan beban orang tua dalam pembelian seragam sekolah. Kami juga memastikan proses PPDB di Lamandau benar-benar gratis, dan sampai sekarang saya belum mendengar ada laporan hal-hal negatif terkait PPDB,” imbuhnya.

Baca Juga :  Senam Bersama Jalin Silaturahmi dan Jaga Kebugaran

Hendra Lesmana berharap, semua anak di Lamandau dapat pendidikan yang layak dan setara, tidak ada yang putus sekolah. Bahkan pakaian batik sekolah itu, secara bertahap akan dibagikan ke seluruh sekolah di Lamandau. Tidak hanya untuk siswa baru saja, tetapi dari kelas 1 sampai kelas 12.

Sementara Kepala Dinas Dikbud Lamandau Abdul Kohar, mengatakan, pembagian pakaian batik gratis, dalam rangka meningkatkan motivasi belajar kepada peserta didik di Lamandau. Sebab Pemerintah Daerah telah menyiapkan sekitar 19.300 lembar batik untuk dibagikan kepada seluruh pelajar dari tingkat SD hingga SMA sederajat.

Baca Juga :  221 Pejabat Pemkab Barut Dilantik

“Pemberian pakaian batik secara gratis ini, juga dalam rangka untuk mengenalkan motif batik kepada peserta didik, juga untuk menumbuhkan budaya cinta produk lokal, yaitu Batik Lamandau,” tutup Abdul Kohar. (ta/red2)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA