oleh

Ingkit Djaper Sesalkan Sikap Bambang Irawan

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Menyikapi surat yang dilayangkan Cornelis Nalau dan Bambang Irawan ke MADN untuk meminta perlindungan hukum dan bantuan pendampingan, ditindaklanjuti MADN dengan melayangkan surat yang meminta KASAD Jenderal Dudung Abdurachman untuk menarik Anggota TNI yang dianggap melakukan pengamanan di PT BMB.

Namun persoalan yang sempat membuat heboh itu sudah mendingin, setelah Cornelis Nalau menyadari langkah kelirunya, dan meminta maaf kepada TNI melalui Komandan Korem 102 Panju panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, Kamis (3/11/2022).

Sikap Cornelis Nalau yang meminta maaf kepada TNI, diapresiasi salah seorang Tokoh Pemuda Dayak Ingkit Djaper, yang juga salah seorang Ketua Biro di Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng. Ingkit menilai, sikap Cornelis tersebut seharusnya diikuti Bambang Irawan yang juga melayangkan surat ke MADN, atas nama Fordayak yang menuding TNI mengambilalih pengamanan di PT BMB.

Baca Juga :  Budaya Daerah Wajib Dijaga dan Dikembangkan

Bahkan, Ingkit juga menyesalkan sikap Bambang Irawan yang tidak mengikuti jejak Cornelis Nalau untuk mendinginkan suasana, tetapi justru mengirim release ke salah satu media daring, dan bersikukuh kehadiran TNI untuk melatih satpam di PT BMB dianggapnya menyalahi aturan, serta menuding TNI mengambilalih fungsi Polri.

“Sikap Cornelis meminta maaf kepada TNI, seharusnya diikuti oleh Bambang Irawan yang sama-sama menyurati MADN, dan sikap Bambang mengirim release untuk menjadi berita, ini bisa menimbulkan persoalan baru,” ungkapnya.

Ingkit khawatir, release dari Bambang yang dimuat di salah satu media daring tersebut bisa memunculkan persoalan baru, yang bisa memancing reaksi institusi lainnya yang telah disebutkan.

“Harusnya sudah saja dan kita dinginkan suasana ini. Saya menduga sikap Bambang Irawan tersebut dilakukan, karena kuat dugaan kontrak kerja mereka untuk pengamanan bakal dihentikan atau diakhiri, karena tidak profesional,” sebutnya.

Baca Juga :  Ivo Sugianto Sabran Sebut UMKM Penggerak Perekonomian Masyarakat

Ingkit juga menilai, selama ini PT BMB sangat mendukung sinergisitas Polri dan TNI di Kalteng. Sehingga pihak luar tidak perlu menghembuskan isu yang profokatif, yang justru merugikan semua pihak.

Sekali lagi, dia menyayangkan sikap Bambang Irawan yang sama-sama menyurati MADN, tetapi berbeda dengan Cornelis dalam menyikapi kekeliruannya, justru Bambang Irawan merasa apa yang dilakukannya itu benar.

Sementara menyikapi pernyataan Cornelis Nalau yang menyatakan sebagai orang Dayak ia merasa terancam oleh isu-isu yang dibuat manajemen PT BMB yang baru, dibantah dengan tegas Asisten Sustainability PT BMB, Sumardie, yang juga warga Dayak dari Kabupaten Pulang Pisau.

Jebolan Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan UPR ini mengatakan, masyarakat sudah cerdas menilai apa yang terjadi sebenarnya di lapangan.

“Sebenarnya hal itu masalah internal perusahaan yang sudah sewajarnya tidak perlu dibawa keluar, apalagi sampai mengatasnamakan Dayak. Sebab, karyawan PT BMB banyak orang Dayak, serta owner lainnya juga orang Dayak,” kata Sumardie.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Segera Perbaiki Jalan dalam Kota Sampit

Diberitakan sebelumnya, dalam pernyataannya Cornelis Nalau, mengatakan terkait keterlibatan TNI di PT BMB, sebenarnya dia harus ketemu dulu dan datang menemui Danrem. Namun ia mengaku tidak mengetahui dengan siapa yang bisa mengomunikasikan untuk menyelesaikan masalah itu.

“Saya sampai melaporkan ke MADN, karena saya merasa MADN lah yang bisa membantu saya menyelesaikan masalah ini. Saya mohon maaf kepada Pak Danrem, dan hari ini saya sudah tahu permasalahannya. Karena tugas TNI di sana (areal PT BMB, red) hanya memberikan pelatihan kepada petugas keamanan perusahaan, bukan hendak mengusir orang Dayak yang ada di PT BMB. Melainkan keberadaan TNI justru memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar Cornelis Nalau. (ka/red2)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA