PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) di bawah kepemimpinan Dr Andrie Elia SE MSi akan melakukan berbagai upaya untuk menghadapi ‘New Normal’ yang bakal diberlakukan pemerintah.
Berbagai upaya dilakukan UPR, yakni membangun platform kuliah daring sesuai dengan kondisi dan kebutuhan UPR, proses belajar mengajar dilakukan dengan kombinasi daring dan kuliah di kelas (blended learning) agar tetap terjaga pendidikan karakter dan budi pekerti. Kemudian, menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan akademik dan non akademik berbasiskan New Normal serta mengembangkan e-office.
“Pada intinya UPR bersiap menghadapi New Normal yang akan diberlakukan pemerintah. Dengan berbagai upaya itu dilakukan UPR untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan kampus,” kata Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi kepada inikalteng.com, usai menjadi narasumber pada kegiatan Webinar Pembelajaran Masa Pandemi dan Pasca Covid-19 ‘New Normal’, langsung dari Rujab Rektor UPR, Rabu (27/5/2020).
Menurut Rektor UPR, New Normal adalah perubahan prilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadi penularan covid-19 serta menguatkan disiplin dan prilaku hidup sehat.
Pelaksanaan New Normal terbagi beberapa fase. Khusus bidang pendidikan diberlakukan pada 8 Juni 2020 mendatang. Artinya, aktivitas belajar mengajar di semua jenjang pendidikan, termasuk perkuliahan kembali seperti semula.
Webinar tersebut menghadirkan tiga pembicara, yakni Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Dr Jamal Wiwoho SH Mhum, dan Rektor Institus Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Arif Sastria SP MSi.
Sedangkan peserta yang mengikuti Webinar sekitar 500 orang, berasal dari UPR, Pontianak, Sumatera, NTT, serta perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Saya selaku Rektor UPR mengucapkan terima kasih karena Rektor Universitas Sebelas Maret Prof Dr Jamal Wiwoho SH Mhum, dan Rektor Institus Pertanian Bogor Prof Dr Arif Sastria SP MSi bersedia menjadi narasumber dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Selain berbicara soal pendidikan, Andire menjelaskan, UPR pihaknya akan membantu pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan. Saat ini di PEAT TECHNOPRAK UPR telah dikembangkan budidaya jagung dan umbi kayu. Selain itu, dikembangkan budaya gurami, nila, patin, ayam broiler dan itik. (red)
Komentar