oleh

Teras Harap Dukungan Pemerintah Terhadap Kawasan Rehabilitas BOSF

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Anggota DPD RI Dapil Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang dalam masa reses kali ini berkesempatan mengunjungi kawasan rehabilitasi yang dikelola oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, Selasa (8/8/2023).

BOSF sejak 1991 telah memberi atensi dan bekerja penuh dedikasi untuk pelestarian orang utan Kalimantan dan habitatnya. Bersama masyarakat setempat, pemerintah dan lembaga mitra secara internasional, mereka telah berkontribusi besar bagi kelestarian Orangutan.

Dalam kunjungannya, Teras banyak berdialog dengan pengelola seputar kerja BOSF yang penuh dedikasi, termasuk tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan yang tentu tidak mudah dilakukan untuk menjaga orangutan.

Baca Juga :  Rektor Apresiasi Inovasi dan Temuan Mahasiswa Teknik Mesin UPR

Salah satunya terkait dengan kebutuhan luasan area rehabilitasi sekitar 20 ribu hektar untuk menampung 250 individu orangutan. Jumlah yang mestinya tidak sulit dialokasikan bila ada dukungan besar dari pemerintah. Luasan ini diperlukan untuk menghadirkan populasi yang sehat bagi pelestarian.

“ Saya berharap agar pengelolaannya kawasan yang dikelola oleh Yayasan BOS ini semakin mendapatkan dukungan dengan adanya kepastian hukum dalam pengelolaan wilayah yang memadai. Apresiasi saya atas dedikasi mereka bagi pelestarian orangutan Kalimantan, khususnya yang berada di kawasan Kalimantan Tengah,” sebut Teras.

Baca Juga :  Masa Reses, Masyarakat Talekung Punai Usulkan Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Anggota DPD RI Agustin Teras Narang saat melihat tempat rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng, Selasa (8/8/2023).

Dijelaskan Teras, pihak Yayasan BOS juga tengah mengupayakan pulau suaka dengan luas sekitar 100 hektar bagi orangutan yang tidak bisa dilepasliarkan karena kondisi individu atau lingkungannya. Sebuah konsep wisata yang menempatkan orangutan sebagai magnet edukasi publik, sekaligus dapat menggerakkan ekonomi masyarakat lokal yang selama ini turut diberdayakan.

Sebagaimana diinformasikan, di tempat ini orangutan khususnya yang masih muda, melewati proses adaptasi bervariasi. Disiapkan sekolah orangutan untuk mendidik dan menyiapkan mereka sebelum dilepas ke pulau suaka sekitar 1 tahun, selanjutnya siap dilepasliarkan. Berbagai aspek penilaian dan pengamatan terus dilakukan untuk memastikan kesiapan orangutan kembali ke alam liar.

Baca Juga :  Wapres RI Resmikan Bandara HM Sidik Muara Teweh

Sebelum pandemi (Covid-19), ditambahkan Teras, menurut pengelola, pusat rehabilitasi orangutan yang dimiliki Yayasan BOS setidaknya menerima kunjungan 1000 orang di akhir pekan. Angka yang sebenarnya bagus bila dikelola untuk kepentingan daerah.

“ Saya berharap ada terobosan besar yang dapat dilakukan untuk pengembangan misi pelestarian orangutan serta lingkungan hutan yang terawat baik, juga kepentingan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, aspek ekologis dan ekonomi dapat seimbang digerakkan bagi kepentingan daerah,” kata Teras. (adn/red4)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA