oleh

Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 Dihadiri Gubernur Kalteng Secara Virtual

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022, dengan tema Sinergi untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Nasional, dihadiri Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran secara virtual.

Dihadiri langsung dari Aula Serba Guna, Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, yang juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Yura Djalins, Kamis (18/8/2022), Rakornas dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo, dari Istana Negara Jakarta.

Dalam arahannya, Joko Widodo menyampaikan bahwa sampai saat ini seluruh negara termasuk Indonesia sedang menghadapi situasi yang sangat sulit.

“Sudah berkali-kali saya sampaikan, bahwa situasi yang kita hadapi adalah situasi yang tidak mudah. Dunia menghadapi situasi yang sangat sulit, semua negara menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit. Dimulai dari pandemi Covid-19 yang belum pulih dan beberapa negara masih berhadapan pada angka yang tinggi, muncul krisis pangan, energi, keuangan. Hal inilah yang saya sebut dengan keadaan yang sangat sulit,” tutur Presiden RI.

Baca Juga :  Angka Kemiskinan di Kabupaten Lamandau Menurun

Oleh sebab itu, Presiden meminta agar semua pihak tidak bekerja standar. Dia meminta Bupati, Wali Kota, dan Gubernur se-Indonesia betul-betul mau bekerjasama dengan TPID dan TPIP.

Kemudian, disampaikan bahwa realisasi serapan APBD per Agustus 2022 baru 39,3 persen atau Rp472 triliun. Untuk itu Presiden meminta kepada Kepala Daerah se-Indonesia harus bekerja lebih keras, agar inflasi bisa diturunkan ke bawah level 5 persen, inflasi penting karena menyangkut perut orang banyak.

“Provinsi harus tahu posisi inflasi berapa, angka amannya berapa. Nanti saya ke daerah jangan gelagapan ditanya gak ngerti,” tegas Presiden RI Joko WIdodo.

Baca Juga :  PT BMB Bantah Matinya Ikan di Sungai Masien Akibat Limbah PMKS

Sementara Gubernur BI Perry Warjiyo dalam laporannya, menyampaikan bahwa dirinya bersama Menteri Keuangan secara resmi telah meluncurkan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI, serta sekaligus memperkuat simbol kesatuan dan persatuan Republik Indonesia.

Dia menjelaskan, mengenai tiga hal yang terkait perkembangan prospek inflasi serta kebijakan pengendalian inflasi yang ditempuh, yaitu inflasi pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen, atau masih lebih rendah dari negara lain, tetapi melebihi dari batas atas sasaran 3 persen plus-minus 1 persen. Terutama disebabkan tingginya inflasi kelompok pangan, yang bergejolak mencapai 11,47 persen, yang meskinya tidak lebih dari 5 persen atau maksimal 6 persen.

Baca Juga :  Pembangunan Pertanian Mesti Mengarah Pada Skala Ekonomis

Kemudian, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dari batas atas kisaran 3 persen plus-minus 1 persen. Perkiraan itu terutama disebabkan masih tingginya harga energi dan pangan global, gangguan cuaca, serta kesenjangan pasokan antar waktu dan antar daerah.

Usai mengikuti Rakornas, Gubernur Kalteng menerima Token of Appreciation (ToA) dari Kepala Perwakilan BI Kalteng Yura Djalins. ToA tersebut diberikan BI kepada Kepala Daerah, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Kepala Daerah.

ToA yang diberikan, berupa tujuh lembar pecahan Uang Kertas Tahun Emisi 2022, terdiri dari Uang Kertas mulai Rp100.000 dan Rp1.000 dengan nomor seri istimewa, yakni tanggal lahir Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. (ka/red2)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA