oleh

Lawatan ke Vietnam, PWI dan BJA Bahas Tantangan Media

HANOI, VIETNAM, inikalteng.com – Delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bertandang ke Kantor Vietnam Journalists Association (VJA) di Hanoi, Vietnam, Senin (22/4/2024). Kedatangan delegasi PWI ini disambut Wakil Ketua VJA Nguyen Duc Loi dan jajarannya.

Dalam pertemuan kedua delegasi, tantangan pers di era digital dan teknologi AI di kedua negara menjadi perbincangan hangat.

Dua isu hangat yang dibahas dalam diskusi adalah terjadinya penurunan bisnis media dan konsumsi informasi yang didapat masyarakat bergeser ke sosial media (medsos).

Duc Loi menjelaskan, pers berada dalam arus perkembangan pers dunia, koran cetak produksinya turun begitu juga dengan koran elektronik. Saat ini masyarakat Vietnam mulai mendapatkan informasi dari berbagai bentuk media, khususnya medsos. Hal ini berdampak pada penurunan bisnis media.

(Foto: PWI Pusat)

“Sumber pendapatan turun drastis. Sekarang ini seperti kita ketahui pendapatan iklan banyak yang masuk ke media siber dan media sosial,” jelasnya.

Baca Juga :  PKS se-Kalteng Bantu Warga Terdampak Ekonomi

Duc Loi menegaskan, mayoritas media di Vietnam terus beradaptasi dengan perkembangan digital. Sekarang ini, seluruh media lokal di Vietnam sudah memiliki akun medsos sendiri untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan mendukung perkembangan medianya.

Hanya saja, lanjut dia, medsos memiliki dampak negatif terhadap penyebaran informasi. “Masyarakat sekarang dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui media sosial. Namun,  dampaknya hoax dan informasi yang tidak seimbang banyak kita temukan di media sosial,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Delegasi PWI yang juga Direktur Pers Pancasila PWI Sihono HT mengatakan, pers di Indonesia saat ini semakin kebablasan dengan dalih kebebasan. “Seharusnya, kebebasan itu juga bertanggung jawab terhadap kemajuan negara dan bangsa,” paparnya.

Baca Juga :  Hasil Musrenbang RKPD Siap Dikawal DPRD Seruyan

“Agar wartawan di Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap Republik Indonesia, makanya PWI mendirikan Direktorat Pers Pancasila, agar nantinya rumusan itu bisa dijalankan oleh wartawan Indonesia khususnya wartawan yang tergabung dalam PWI,” tegasnya.

Sihono juga mengapresiasi keberadaan Museum Pers  Vietnam yang menjaga sejarah perkembangan pers di negara itu. Dia mengaku, museum serupa juga akan segera dibangun di Indonesia.

Dalam diskusi, turut dibahas berbagai masalah perkembangan wartawan di negara masing-masing. Misalnya, persoalan regulasi kebebasan pers, termasuk masalah terkait arus informasi dan sumber pemberitaan dari luar negeri yang dikonsumsi media masing-masing negara.

Di akhir diskusi, kedua delegasi sepakat perlunya penguatan kerja sama pers kedua negara di masa mendatang. Kedua pihak akan terus mendorong agar diskusi serupa tetap berlanjut ke depannya untuk bertukar kemampuan dan pengalaman.

Baca Juga :  Gumas Kaji Tiru Tata Kelola Arsip ke Dispersip DI Yogyakarta

Sebelumnya, kegiatan kunjungan delegasi PWI diisi dengan mengunjungi situs bersejarah Van Mieu, dilanjutkan kunjungan ke situs bersejarah Benteng Kekaisaran Thang Long, serta ke Museum Pers Vietnam Journalists Association.

Kunjungan delegasi PWI,  dalam rangka mempererat persaudaraan antarwartawan Indonesia dan Vietnam yang sudah terjalin sejak tahun 1980-an. Lima delegasi PWI yang berkunjung, Direktur Pers Pancasila PWI Pusat Sihono HT, Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Dwikora Putra, Ketua PWI NTB Nasrudin Zen, Sekretaris PWI Jawa Barat Tantan Sulthon, dan wartawan Pikiran Rakyat Bayu Nurullah.

Sementara mewakil Asosiasi Jurnalis Vietnam, Wakil Ketua  VJA Nguyen Duc Loi, Anggota Komisi Eksekutif Phan Toan Thang dan sejumlah pengurus VJA lainnya.

Delegasi PWI melakukan kunjungan di Vietnam selama sepekan,  21 – 27 April 2024.

Editor : Zainal

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA