Pindah Ibu Kota Bukan Sekadar Pindah Kantor Pemerintahan

Nasional, Top News1,436 views

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan jangan dipandang sebagai perpindahan kantor pemerintahan semata. Melainkan, perpindahan ibu kota menandai perubahan budaya dan sistem kerja.

Pernyataan itu, disampaikan Kepala Nagera saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) tentang pemindahan ibu kota, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/12/2019).

“Saya ingin mengingatkan, bahwa perpindahan ibu kota ini jangan dilihat sekadar sebagai pemindahan kantor pemerintahan. Bukan sekadar pindah lokasi. Tetapi kita ingin ada sebuah transformasi, seperti pindah cara kerja, pindah budaya kerja, pindah sistem kerja, dan juga ada perpindahan basis ekonomi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemerintah dan DPR Hapus Tenaga Kontrak

Lebih dari itu, Presiden ingin perpindahan ibu kota dilihat sebagai sebuah percepatan transformasi ekonomi. Karenanya, dia meminta Indonesia belajar dari pengalaman beberapa negara yang kurang berhasil dalam memindahkan ibu kotanya.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan agar perpindahan ibu kota dirancang sebagai perpindahan basis ekonomi menuju smart economy. Bahkan, dia juga ingin perpindahan ibu kota juga menandai proses transformasi produktivitas nasional, transformasi kreativitas nasional, transformasi industri nasional, dan transformasi talenta-talenta nasional.

Baca Juga :  Demi Percepatan SPBE, Kadiskominfo Santik Kalteng Usung Judul Proyek Perubahan

“Kalau tujuannya adalah membangun ibu kota yang menjadi mesin penggerak smart economy, maka rancangan ibu kota baru bukan hanya smart metropolis yang compact, yang nyaman, yang humanis, yang zero emision saja. Akan tetapi memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi ekonomi ke smart economy, yaitu dengan dibangunnya klaster-klaster pendidikan, klaster-klaster riset, dan inovasi,” imbuhnya.

Presiden memberikan contoh, dalam klaster pendidikan ia membayangkan di ibu kota yang baru dibangun lembaga pendidikan tinggi kelas dunia, yang bisa menciptakan talenta-talenta top global secara tepat. Selanjutnya di ibu kota baru juga, dia ingin dibangun pusat riset dan inovasi kelas dunia yang menjadikan ibu kota baru sebagai global innovation hub, atau menjadi titik temu inovasi global.

Baca Juga :  Kalteng Dapat Bantuan Dua Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri

“Sudah saatnya talenta-talenta Indonesia, talenta-talenta global berkolaborasi mengembangkan smart energy, smart health, smart food production, yang akan menciptakan lapangan kerja baru bagi anak-anak muda kita, serta mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah kita untuk masuk dan terintegrasi dengan global value chain,” tutupnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA