Fasilitas Pendukung Bandara HM Sidik Banyak Belum Rampung?

MUARA TEWEH – Jelang peresmian, ternyata masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan pihak pengelola Bandar Udara (Bandara) HM Sidik, Muara Teweh, terutama fasilitas pendukung bandara.

Berdasarkan pantauan awak media, Kamis (20/2/2020), beberapa fasilitas pendukung bandara, seperti keamanan dan keselamatan landasan pacu (runway), lahan parkir, tanggul pengaman longsor, pagar pembatas keliling, pipa jaringan air, dan taman di depan appron belum rampung dikerjakan.

Bahkan tanggul pengaman longsor di bandara yang terletak di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara (Barut) ini, senilai sekitar Rp13 miliar lebih, pekerjaannya sudah melewati batas waktu 100 hari dari batasan waktu kontraknya.

Baca Juga :  Sri April Lititi Dwinaraharjo Selesaikan Pendidikan di UMPR Berkat Dukungan Gubernur Kalteng

Di lapangan, terlihat hanya dua orang tukang yang sedang bekerja memasang pipa di dekat gedung pemadam. Sedangkan tiga tukang lainnya, bekerja di lokasi tanggul penanggulangan longsor, selebihnya tidak ada terlihat aktivitas pengerjaan.

“Saya dengar, tanggal 24 sampai 26 Februari 2020 nanti ada tim lagi dari Jakarta datang mengecek,” tukas salah seorang petugas keamanan Bandara HM Sidik.

Baca Juga :  Dusun Ubar Menderita Komplikasi

Sementara Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Beringin Djarot Nugroho ketika hendak dikonfirmasi awak media, terkait kapan persisnya Bandara HM Sidik diresmikan dan soal kelanjutan proyek fasilitas pendukung, Rabu (19/2/2020), malah sengaja menghindar.

Sehingga, awak media hingga saat ini belum memeroleh keterangan resmi pihak terkait.

“Saya mau cepat-cepat menemui Kadishub Barut, karena sudah ditunggu,” ujar Kepala UPBU Beringin.

Diberitakan sebelumnya, Tim Direktorat Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI, segera memverifikasi Bandara HM Sidik pada Januari 2020. Sebelum bandara operasional, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, termasuk verifikasi dari Kemenhub yang akan dilaksanakan tiga direktorat, seperti Direktorat Bandar Udara, Direktorat Keamanan Penerbangan, dan Navigasi.

Baca Juga :  PT NBL Diduga Caplok 300 Ha Lahan Warga

Proses verifikasi sendiri, meliputi sisi udara seperti runway, taxiway, apron, dan peralatan pendukung lainnya. Sementara sisi darat, mencakup verifikasi seluruh peralatan keamanan, pelayanan, keselamatan penerbangan, dan verifikasi terminal. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA