NANGA BULIK, inikalteng.com – Semakin pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Lamandau, membuat Tim Penanggulangan Karhutla sebagai garda terdepan dalam melakukan pemadaman Karhutla di wilayah itu, rata-rata terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Hal tersebut, diketahui saat Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamandau saat melakukan pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, serta vitamin bagi Tim Reaksi Cepat BPBD dan petugas Damkar, Rabu (4/10/2023).
Kepala Dinkes Lamandau melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Pippy B Mamud kepada wartawan, di ruang kerjanya, menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini kondisi, mendeteksi penyakit yang tidak disertai gejala, dan mengetahui risiko penyakit yang mungkin bisa muncul di kemudian hari bagi para petugas di lapangan, yang melakukan pemadaman api Karhutla.
“Mengingat tingginya aktivitas tim BPBD dan Damkar dalam menghadapi Karhutla yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Lamandau, kami merasa perlu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para pejuang asap ini,” ungkap Pippy.
Pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, serta vitamin, diikuti sebanyak 30 orang pegawai BPBD Lamandau dan 20 orang dari Tim Damkar.
“Hasil pemeriksaan, tim BPBD dan Damkar rata-rata menderita batuk, pilek, dan dada terasa sesak, akibat seringnya kontak dengan asap intensitas pekat,” sebutnya.
Oleh karena itu, usai pemeriksaan, selain diberikan obat-obatan untuk batuk dan pilek, vitamin untuk daya tahan tubuh, juga dibagikan masker.
Sementara menyikapi kondisi kemarau berkepanjangan dan banyaknya kejadian Karhutla di Lamandau, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan menghindari paparan asap secara langsung, dan gunakan masker saat berada di luar ruangan.
“Karena secara umum angka kejadian ISPA saat ini terus meningkat, dan lama sakit juga memanjang akibat perubahan cuaca maupun kualitas udara yang tidak baik, sehingga daya tahan tubuh berkurang. Ini perlu diperhatikan, khususnya bagi kelompok rentan, seperti lansia, penderita asma, dan para petugas pemadam api di lapangan,” imbaunya mengakhiri.
Penulis : Natalia
Editor : Ika