TAMIANG LAYANG, inikalteng.com – Upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan di sektor kesehatan, Pemkab Barito Timur (Bartim) melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat, meluncurkan Sistem Rekonsiliasi Online (SiROL).
Aplikasi tersebut, dirancang untuk mempercepat dan mempermudah akses informasi terkait realisasi penerimaan dan pengeluaran kas Kapitasi JKN dan BOK Puskesmas, yang penyalurannya tidak melalui Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).
Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah, BPKAD Bartim, Roni Cahyadi, di Aula BPKAD Bartim, Senin (2/12/2024), mengatakan, inovasi itu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelaporan keuangan, memastikan transparansi, dan menciptakan integrasi data yang lebih baik di berbagai sektor, khususnya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Tujuan jangka pendek pengembangan SiROL adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas dalam pelaporan penerimaan, dan pengeluaran kas Kapitasi JKN dan BOK Puskesmas di 11 FKTP di Kabupaten Barito Timur dalam waktu dua bulan ke depan,” ujarnya.
SiROL tidak hanya akan digunakan untuk sektor kesehatan, tetapi juga akan diperluas dalam jangka menengah untuk mendukung digitalisasi pelaporan keuangan di 179 institusi pendidikan di Bartim, yang mencakup 145 Sekolah Dasar Negeri, dua Sekolah Dasar Swasta, 31 Sekolah Menengah Pertama Negeri, dan satu Sekolah Menengah Pertama Swasta. Target tersebut, diharapkan dapat tercapai dalam rentang waktu dua bulan hingga satu tahun.
Lebih jauh lagi, dalam jangka panjang, SiROL akan mendukung digitalisasi pelaporan keuangan di 100 desa dan satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Bartim. Rencananya, pencapaian itu dapat direalisasikan dalam waktu satu tahun, setelah implementasi digitalisasi di sektor pendidikan.
Roni Cahyadi, menambahkan, Pemkab Bartim berharap dengan adanya implementasi SiROL, pengelolaan keuangan di berbagai sektor, khususnya di FKTP akan menjadi lebih transparan, akuntabel, dan efisien. Langkah tersebut sejalan dengan komitmen Pemkab Bartim untuk terus meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang lebih modern dan berbasis teknologi.
“Dengan SiROL, diharapkan para pemangku kepentingan di berbagai sektor, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun desa dan BUMD, dapat lebih mudah mengakses dan melakukan rekonsiliasi data keuangan secara realtime, yang pada akhirnya dapat mendukung pembangunan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan,” tutupnya.
Penulis : Eko
Editor : Ika
Komentar