PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha, memberikan apresiasi terhadap program Ngaliling Lewu atau jemput bola yang dijalankan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Palangka Raya. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak melalui pendekatan langsung ke lapangan.
“Langkah seperti ini sangat efektif untuk membangun kesadaran wajib pajak. Dengan turun langsung ke masyarakat, BPPRD dapat memberikan edukasi sekaligus mengingatkan kewajiban mereka,” kata Ridha, Kamis (5/9/2024) di Palangka Raya.
Menurut Ridha, inovasi semacam ini berpotensi besar dalam mendongkrak realisasi pajak setiap tahunnya.
“Inovasi ini sudah tepat. Pendekatan langsung kepada masyarakat penting untuk meningkatkan pendapatan pajak. Jika wajib pajak didatangi dan diberi pemahaman, hasilnya pasti lebih optimal,” tambahnya.
Ridha juga mendorong agar cakupan program ini diperluas ke seluruh kelurahan, termasuk menyasar kawasan strategis seperti perumahan, pasar, perkantoran, hingga pusat-pusat aktivitas masyarakat lainnya.
“Dengan memperluas cakupan, dampaknya terhadap peningkatan pendapatan pajak daerah akan semakin terasa. Tentu ini mendukung pembangunan daerah secara keseluruhan,” ujarnya.
Selain itu, Ridha menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari peningkatan pendapatan, tetapi juga manfaatnya bagi pembangunan. Pendapatan asli daerah (PAD) yang meningkat akan memperkuat kemampuan pemerintah dalam membiayai berbagai program pembangunan.
“Tujuan akhirnya adalah mendorong pembangunan yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Karena itu, semua pihak harus mendukung dan memaksimalkan program ini,” tegasnya.
Ridha mengajak masyarakat untuk mendukung penuh program Ngaliling Lewu, seraya mengingatkan pentingnya kesadaran akan kewajiban pajak sebagai bentuk kontribusi bagi pembangunan daerah.
“Menjadi wajib pajak yang tertib adalah tanggung jawab bersama. Hasilnya akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan yang lebih baik,” tutupnya.
Editor : Yohanes Frans Dodie
Komentar