PALANGKA RAYA – Anggaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng tahun 2020 diperhitungkan mencapai sekitar Rp350 Miliar. Besarnya anggaran itu, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terpaksa memotong sejumlah pagu anggaran di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajarannya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kalteng, Yuren S Bahat mengakui, pemotongan anggaran itu tentu menjadi beban masing-masing OPD khususnya di Pemprov Kalteng. Karena akan berdampak terjadinya penundaan target pencapaian dalam APBD Kalteng.
“Namun demikian, anggaran Pilkada Kalteng 2020 harus tetap diutamakan,” kata Yuren dalam pertemuan dengan wartawan di Palangka Raya, Senin (28/10/2019).
Dijelaskan, saat ini pihaknya yang notabene Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kalteng, masih berkutat untuk menyusun mata anggarannya. “Teman-teman di OPD, mungkin mengeluhkan pemotongan anggaran yersebut. Tapi kami dapat menerima dengan lapang dada,” imbuhnya.
Sebab, lanjut mantan Wakil Bupati Barito Timur ini, pihaknya tidak bisa sertamerta mengesampingkan Pilkada yang pelaksanaannya harus diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
“Akan tetapi, persoalan menyangkut gajih pegawai, gajih honorer, dan tunjangan, dapat dipastikan tidak akan terpotong. Karena yang terpotong hanya anggaran kegiatan-kegiatan saja,” ungkap Yuren S Bahat.(red)
Komentar