JIMSU Usulkan Pendirian Asrama Mahasiswa
PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) kini bukan hanya milik masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng), tapi sudah menjadi milik masyarakat Indonesia. Di Perguruan Tinggi Negeri pertama dan tertua di Provinsi Kalteng ini ada delapan fakultas ditambah satu program pascasarjana. Sedangkan mahasiswanya sudah mencapai sekitar 20.000 orang, selain dari Kalteng juga banyak yang berasal dari luar daerah seperti dari Papua, Sulawesi, Jawa, Jakarta, Sumatera dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Bahkan dari Pulau Sumatera saja, jumlahnya hampir 6.000 orang yang kuliah di UPR. Mereka berhasil masuk ke UPR setelah melalui tiga jalur seleksi penerimaan mahasiswa secara nasional yakni SBMPTN, SNMPTN dan SMMPTN.
Hal ini diungkapkan Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi pada acara Diseminasi Penguatan Mental Jaringan Intelektual Muda Sumatera Utara (JIMSU) Kalteng di Aula Palangka UPR, Sabtu (26/10/2019).
“Jadi sekarang ini, UPR sudah menjadi universitas nasional yang menerima mahasiswa dari seluruh Indonesia. Kami berharap inilah kampus Indonesia. Di dalamnya ada suku Dayak, Batak, Jawa, Bugis, dan lainnya. Yang penting, budaya Dayak tidak tenggelam. Mereka harus mampu membawa nilai-nilai kearifan lokal budaya Dayak Kalteng, sehingga dapat lebih dikenal secara nasional,” jelas Andrie Elia dalam acara yang dihadiri Wakil Rektor UPR Bidang Hukum, Organisasi, SDM dan Kemahasiswaan Prof Dr Suandi Sidauruk MPd, Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar, Ketua JIMSU Kalteng Olotua Sinaga ST dan sejumlah undangan lainnya.
Rektor UPR juga mempersilahkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang memang mendukung pengembangan sumber daya manusia, memberikan support. Misalnya dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal daerahnya, menyiapkan asrama mahasiswa, dan UPR siap memfasilitasi.
“Berikan beasiswa bagi mahasiswa asal daerahnya yang kuliah di UPR, dan bangun asrama bagi mereka, dengan harapan proses perkuliahan mereka bisa berjalan dengan lancar, hingga selesai,” harap Andrie Elia.
Mengenai daya tampung UPR setiap tahun dalam penerimaan mahasiswa baru, menurut Rektor, tidak ada masalah. Seperti dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 ini, koutanya sekitar 4.500 orang, dan malah sempat kekurangan sekitar 3.000 mahasiswa.
Di tempat sama, Ketua JIMSU Kalteng, Olotua Sinaga ST, mengusulkan kepada UPR agar diberikan space dan diizinkan membangun asrama mahasiswa asal Sumut di areal tanah milik UPR. Mengingat, banyaknya mahasiswa asal Sumut yang masih kuliah di UPR.
“Kami sangat mengharapkan agar kiranya mendapat space untuk membangun asrama mahasiswa di areal tanah milik UPR. Mengingat, banyaknya mahasiswa asal Sumut yang mengenyam kuliah di UPR,” kata Olotua.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada perguruan tinggi yang ada di Kota Palangka Raya ini, terlebih kepada UPR. Karena telah mendidik generasi muda Sumut, baik yang masih berkuliah maupun yang telah lulus dari UPR.
Menurut dia, rencana pendirian asrama mahasiswa asal Sumut ini, sudah memdapat dukungan dari beberapa pemerintah daerah di Provinsi Sumut.
“Pemerintah daerah di Sumut juga sangat mendukung anak-anak asal Sumut yang kuliah di luar daerah, termasuk di UPR. Perhatian itu dibuktikan dengan memberikan berbagai beasiswa, seperti beasiswa Bidik Misi dan lainnya,” ungkap Olotua Sinaga.(red)
Komentar