Waspadai Bahaya Nyamuk di Perubahan Musim

PALANGKA RAYA – Masyarakat diminta mewaspadai timbulnya penyakit pada perubahan musim dari kemarau ke musim hujan sekarang ini. Salah satu di antaranya adalah nyamuk aedes aegypti yang bisa menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD). Harus ada upaya untuk memberantas sarang nyamuk.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, dr Suyuti Syamsul, memberantas sarang-sarang nyamuk dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara-cara alami seperti mengubur, menutup tempat-tempat air dan lain sebagainya.

Baca Juga :  DPRD Kotim Gelar Reses ke Sejumlah Kecamatan

“Sedangkan penggunaan fogging (pengasapan), dilakukan pada kasus-kasus insidentil, dan jarak jangkaunya maksimal hanya 200 meter,” kata Suyuti di Palangka Raya, Senin (30/12/2019).

Dijelaskan, fogging tidak bisa menjadi pilihan utama. Karena fogging justru dapat menimbulkan resistensi (ketahanan) nyamuk. Sehingga untuk mematikan nyamuk, membutuhkan zat kimia yang lebih besar dan ini pasti akan berdampak ke lingkungan.

“Fogging juga mematikan musuh alami nyamuk, seperti laba-laba, cicak dan hewan lainnya yang memakan nyamuk. Karena itulah, kita sebenarnya tidak pernah menganjurkan fogging. Itu baru kita lakukan ketika ada daerah baru. Kalau untuk daerah endemis, tidak kita gunakan fogging. Yang paling penting adalah kurangi larva nyamuk dengan cara mengubur, atau mematikan populasi nyamuk,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Nilai Kontribusi Koperasi-UMKM Masih Tertinggal

Di Provinsi Kalteng, kejadian DBD yang sudah ada laporannya, baru di Kota Palangka Raya sebanyak empat kasus. Sedangkan di kabupaten lainnya belum ada, dan belum ada satupun daerah di Kalteng yang bisa dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kalteng ini daerah endemis. Artinya, akan selalu ada (kasus DBD). Tetapi jangan sampai kejadian itu lebih besar lagi.

Baca Juga :  PT HPL Tangani Ruas Rangan Tate

“Intinya, kita mengimbau dan mendorong masyarakat untuk selalu membersihkan lingkungan. Kalau lingkungan bersih, maka nyamuk pasti berkurang,” kata Suyuti.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA