PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) kembali menunjukkan hasil karya nyata khususnya dalam bidang pemanfaatan lahan dan riset. Kali ini melalui Peat Techno Park (PTP), UPR melakukan panen perdana ternak ayam ras, ikan patin dan kebun jagung.
Proses panen ini dipantau langsung oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi dan jajarannya, serta Sekretaris Ditjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Dr Ir Agus Indarjo MPh dan jajarannya secara online melalui link Zoom Meeting, Selasa (21/4/2020) siang.
Di sela-sela menyaksikan proses panen tersebut, Agus Indarjo menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan UPR.
“Ada produk daging (ayam) dengan label PTP UPR, begitu juga jagung dan ikan. Keren UPR, salut dan hormat dengan Pak Rektor atas ide dan leadershipnya. Sehingga mimpi Pak Menteri, Dirjen dan Pak Rektor bisa diwujudkan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UPR menjelaskan bahwa tujuan dari PTP UPR ini untuk mengimplementasikan “Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka”.
“Implementasi dimaksud di antaranya dengan memanfaatkan lahan untuk riset dan ketahanan pangan, menjadikan PTP sebagai pusat inovasi dan pembelajaran Iptek bertaraf nasional dan internasional terkait pengelelolaan dan pemanfaatan gambut,” papar Andrie Elia.
Selain itu, PTP ini juga menjadi inkubator bisnis bagi dosen dan mahasiswa. Karena hasil dari pemanfaatan lahan itu, dijual kepada masyarakat umum.
“Panen ini juga merupakan upaya membantu penyedian kebutuhan pokok masyakat Kota Palangka Raya, dan tentu sebagai salah satu kontribusi positif UPR terhadap pengendalian inflasi dalam masa pandemi Covid-19 ini,” jelas Andrie Elia.
PTP UPR ini, lanjutnya, juga sebagai sarana pendidikan dan latihan bagi masyarakat. Di samping itu, menjadi pusat pembelajaran integrated farming dalam bidang peternakan, perikanan, pertanian, kehutanan dan lainnya.
Sementara itu, pengelola PTP UPR ini dilakukan oleh Dr Ir Nyahu Rumbang MP bersama sejumlah tenaga pendidik lainnya di antaranya Dr Ir Rubertho Aden MP, Kamillah SP MP, Dr Noor Syarifuddin, Dr Ardianor dan sejumlah mahasiswa.
Dijelaskan Nyahu, panen perdana ini terdiri atas 300 ekor ayam yang berusia 35 hari, ribuan ikan patin dari beberapa kolam dan jagung.
“Untuk ternak ayam, ke depan kami akan berupaya membuat kandang yang lebih luas dan lebih layak. Sehingga nantinya bisa menampung sampai 10.000 ekor ayam,” tutur Nyahu. (red)
Komentar