PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Prof Dr Ir Salampak MS mengatakan, kerja sama kolaboratif diperlukan lintas sektoral demi mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Terutama dalam peran Provinsi Kalteng sebagai daerah penyokong Ibu Kota Negara baru.
Hal ini disampaikan Prof Salampak dalam sambutannya pada acara pembukaan Lokakarya Kolaborasi Jejaring TPB/SDG’s (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals) Universitas Palangka Raya dengan Pemerintah Daerah, bertempat di Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut (PPIIG) UPR, Jumat (28/10/2022).
“Provinsi Kalimantan Tengah sebagai daerah penyokong Ibu Kota Negara baru, harus siap dalam menyiapkan sumber daya manusia yang handal, unggul dan berkarakter,” kata Prof Salampak.
Di tempat sama, GGGI Provincial Representatif for Central/South Central, Hendrik Segah PhD menyampaikan bahwa saat ini UPR dan GGGI sudah melaksanakan kerja sama pelatihan/training/Bimtek terkait isu perubahan iklim di Kalteng, guna mendukung Indonesia mencapai target NDC (Nationally Determined Contribution/Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional) mengenai ketahanan iklim, dan program Net Sink-FOLU (Forestry and Other Land Uses) 2030.
“Dengan adanya kerja sama UPR dan GGGI ini, diharapkan program Pertumbuhan Hijau (Green Growth Program) pada phase ketiga, dapat berjalan beriring bersama pemangku kebijakan yang ada di Kalimantan Tengah,” ucap Hendrik Segah.
Universitas Palangka Raya bekerja sama dengan GGGI (Global Green Growth Institute) pada Jumat, 28 Oktober 2022, melaksanakan lokakarya sekaligus launching buku TPB/SDG’s.
Lokakarya ini dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring), dengan menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Dr H Kaspinoor SE MSi, Sekretaris UPT Smart Green dan SDG’s Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Heri Haryanto ST MT, dan Ketua SDG’s UPR Nina Yulianti PhD. (nl/red1)
Komentar