oleh

Uci Handayanti Pebisnis Kue Penakluk Covid-19 hingga Banjir

Penulis : Hairul Saleh

 

LIMA tahun lamanya menjalani usaha kue menjadi pengalaman berharga bagi Uci Handayanti. Warga Jalan Kenangan, Kelurahan Kasongan Lama ini menghadapi berbagai rintangan. Awal memulai usahanya, ibu empat orang anak ini harus berjibaku menaklukkan fenomena Covid-19 dan terjangan bencana banjir.

Ibu rumah tangga berusia 39 tahun ini melakoni usaha kue pada tahun 2019. Ketertarikan berbisnis makanan berbahan dasar tepung terigu berawal dari cita-cita menjadi wanita mandiri.

“Awal modal usaha saya bilang modal nekad saja, hanya ada uang Rp100 ribu,” ungkap Uci Handayanti kepada wartawan inikalteng.com, di Kasongan, Sabtu (14/11/2024).

Baca Juga :  Katingan Masih Kekurangan ASN

Dia berjuang keras merintis usaha dengan berbagai keterbatasan. Peralatan yang dimiliki minim. Apalagi, dia harus belajar membuat dengan kualitas rasa dan tekstur yang menggugah selera penikmat kue basah.

Kue basah yang dibuat beraneka ragam, seperti donat, kue ulang tahun dan kue pernikahan. Selain kue dia juga menyediakan bahan kuliner lain meliputi nasi kotak dan snek. Waktu awal membuka usaha, dia bisa meraup laba sampai Rp300 per hari.

“Yang jelas banyak saingan, selain ada lapak jualan, kita harus melakukan pengantaran langsung pesanan ke pelanggan. Alhamdulillah pada perkembangannya dari tahun ke tahun usaha semakin meningkat pesat, banyak pelanggan dan pesanan,” imbuh dia.

Baca Juga :  Gubernur Inginkan Perekonomian Daerah Tetap Berjalan

Akan tetapi, Uci tentu mengalami masa-masa sulit. Terutama pada kasus pandemi Covid-19 yang heboh pada tahun 2020 dan 2021, yang memicu terjadinya pembatasan aktifitas sosial. Pada masa itu dia mengaku sepi pesanan.

Pada masa pandemi Covid-19 dia juga harus cepat beradaptasi dengan strategi pemasaran. Apesnya lagi pada tahun 2021 rumah tempat membuat kue diterjang banjir besar. Sebagai insan biasa tentu dia mengeluh. Namun tetap tabah dan terus berpikir positif, sehingga dapat melewati masa-masa sulit.

Baca Juga :  Kolaborasi BRIN dan Dinas TPHP Kalteng Dorong Inovasi di Bidang Hortikultura

Momentum dan titik balik Uci dapatkan pada tahun 2022 sampai sekarang. Dia tetap konsisten menjalani usaha kue. Bahkan, dengan memanfaatkan media sosial sebagai media promosi barang, dia dapat menarik banyak pelanggan. Hingga dapat menembus omset minimal Rp500 per hari.

Dengan penghasilan yang konsisten tersebut, Uci Handayanti dapat meminang satu unit mobil untuk menopang mobilisasi usaha kue. Tak hanya itu, sekarang dia sudah memiliki peralatan perangkat kue yang memadai. Bahkan, dia sering mengikuti kegiatan UMKM di instansi-instansi terkait. (***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA