Teras Tawarkan 4 Konsep kekuatan Hadapi Tantangan Perubahan Zaman

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Perubahan zaman yang begitu pesat dewasa ini, menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang di seluruh dunia. Salah satunya kemajuan teknologi yang sekarang serba digital, sehingga mengharuskan orang untuk menyiapkan diri supaya dapat memanfaatkan kecagihan teknologi sehingga tidak tergerus zaman.

Tidak terkecuali bagi masyarakat di Provinsi kalimantan Tengah (Kalteng), bahwa pesatnya perubahan zaman ini tentu akan berpengaruh serta menjadi tantangan dalam menghadapi berbagai sisi kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, dan bidang lainnya.

Menyingkapi kondisi ini, Komunitas Utus Itah, Minggu (12/6/2022) malam, mengadakan diskusi dengan diaspora Kalteng dari berbagai negara yang turut memberikan catatan harapan serta tantangan yang dihadapi di negara masing-masing dalam forum tersebut.

Salah satu tokoh Kalteng yang hadir melalui virtual adalah Agustin Teras Narang yang juga selaku Anggota DPD RI Perwakilan Kalteng. Dalam kesempatan itu, Teras berbagi pengetahuan dan pengalaman, khususnya masyarakat Kalteng untuk menyiapkan diri dalam menghadapi berbagai tentangan perubahan zaman tersebut.

Diawali Teras dengan cerita dialog singkat dengan cucunya Prabu Mahaga Buana dalam perjalanan di mobil pada Minggu siang. Dalam perjalanan mengisi waktu menikmati kota dengan berkendara, Teras kaget ketika sang cucu dengan nada jengkel minta agar mengurangi aktivitas berkendara serta pembangunan yang tidak ramah lingkungan.

Baca Juga :  Teras Dipercaya Jadi Anggota Badan Kehormatan DPD RI

“Saya kaget karena usia menjelang 9 tahun, ia sudah bicara soal perlindungan lingkungan hidup dan meminta pesan ini disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Saya merenung dan memikirkan bagaimana Prabu cucu saya dan anak-anak seusianya, memang lah pewaris masa depan bumi kita, yang berhak mendapatkan masa depan dengan lingkungan yang baik. Berhak atas hutan dan kekayaan alamnya yang masih lestari saat mereka telah beranjak dewasa,” kata Teras.

Teras pun kemudian melanjutkan dialog  dengan Komunitas Utus Itah soal tantangan zaman kekinian. Mulai dengan memaparkan potret demografi Kalteng yang saat ini semakin didominasi oleh generasi muda. Kondisi ini menurutnya menjadi sebuah tantangan dan juga peluang yang perlu diurai agar menemukan jalan maju lewat situasi kekinian.

“Secara garis besar, menurut saya tantangan kita terangkum dalam konsep HE4F. Konsep ini meliputi Health atau Kesehatan, Education atau Pendidikan, Food atau Pangan, Finance atau Keuangan, Fuel atau Energi, dan Forest atau Kehutanan. Konsep HE4F ini adalah isu yang sangat erat dengan Kalteng sehingga perlu langkah bersama menghadapinya,” jelas Teras.

Senator DPD RI ini juga mengaku, dalam reses kerap menemukan banyak catatan terkait konsep ini. Misalkan ada tantangan soal layanan kesehatan yang masih perlu optimalkan di desa-desa. Lalu isu kekurangan tenaga pendidik, peningkatan kualitas pendidik serta sarana pendidikan itu sendiri. “Utus itah dalam hemat saya belum memadai untuk memenuhi kebutuhan ini semua, sehingga perlu dicari solusinya,” ungkap dia.

Baca Juga :  Mimpi Besar Teras, Klinik Eka Karigas Suatu Saat Bisa Jadi Rumah Sakit GKE

Kemudian terkait food, Teras menilai masih perlu mendorong kebutuhan gizi pangan yang memadai sehingga lahir generasi Kalteng yang cerdas. Perhatian pangan bergizi khususnya untuk usia emas pertumbuhan anak, perlu lebih diperhatikan oleh kita bersama.

Lalu terkait isu finance, mulai dari crypto currency hingga Non-Fungible Token yang kian berkembang sebagai salah satu sumber pendanaan. Dalam konteks pembangunan, perlu upaya peningkatan kekuatan keuangan daerah agar dapat menjawab masalah pembangunan yang ramah lingkungan.

Selanjutnya, soal Fuel sendiri jadi tantangan. Karena sumber energi Indonesia makin mengalami tekanan yang membuat kenaikan komoditas minyak semakin terasa dan berdampak pada banyak sektor. Hal ini terkait dengan situasi global seperti perang Rusia dan Ukraina yang membuat harga komoditas minyak melambung.

“Berikutnya terkait forest atau hutan, yang menjadi pembicaraan saya dengan cucu. Perlu upaya memperhatikan konsep hutan lestari sebagai sumber kesejahteraan bagi semua kita. Mencegah hutan menjadi sumber bencana banjir hingga kebakaran,” jelas Teras.

Baca Juga :  PPLP-PI UNKRIP Diskusi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan Dengan Balai TN Sebangau

Gubernur Kalteng periode 2005-2015 ini menegaskan, semua masalah itu adalah pekerjaan besar, sehingga dirinya mengajak semua pihak membangun kekuatan sebagai solusi. Teras pun menawarkan konsep 4 Kekuatan dalam menghadapi tantangan dimaksud.

“Pertama adalah kekuatan kasih atau the power of love atau kekuatan kasih yang menguatkan kebersamaan menghadapi tantangan ini. Kedua, kekuatan kebersamaan atau the power of unity. Bagaimana mau kuat kalau tidak ada kebersamaan, itulah yang perlu kita jawab. Sebatang lidi tidak akan bisa berbuat banyak kalau tidak bersatu menjadi kekuatan yang membersihkan masalah,” terangnya.

Kemudian konsep ketiga disebutkan Teras, adalah kekuatan keberanian atau the power of encourage. Bukan hanya sekadar dengan Mandau dan minum arak untuk tampil berani, sebaliknya keberanian harus dilandasi kemajuan pengetahuan yang membuat orang Dayak kuat dan sulit dimarginalisasi. Semua ini pun mesti dilandasi oleh unsur kasih serta kebersamaan.

“Selain itu kita mesti punya juga the power of knowledge. Pengetahuan adalah kekuatan. Tanpa pengetahuan kita tidak bisa melakukan apapun guna meningkatkan kehidupan kita. Pengetahuan ini bisa melalui perguruan tinggi dan juga dari pergaulan untuk meningkatkan nilai edukasi. Ini adalah tantangan dan tawaran solusi yang perlu kita dorong bersama sebagai komunitas Utus Itah,” imbuhnya. (tim/red4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA