PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng mencatat, pada 2019 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) per 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp178,64 miliar. Nominal itu didapat, dari hasil monitoring dan evaluasi realisasi anggaran provinsi, kabupaten dan kota se-Kalteng.
Sekda Kalteng Fahrizal Fitri kepada wartawan, kemarin, mengungkapkan, selain SILPA Rp178,64 miliar, realisasi anggaran juga tercatat mencapai Rp5,09 triliun dari pagu anggaran sebesar Rp5,65 triliun. Dengan kata lain, realiasi keuangan sebesar 90,12 persen dan realisasi fisik 96,48 persen.
“Kalau untuk OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lingkup Pemprov yang realiasi penyerapan anggarannya tertinggi, yakni Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra), Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),” sebutnya.
Lebih lanjut mantan Kepala DLH Kalteng ini menambahkan, juga ada OPD lain yang serapan anggaran terendah. OPD tersebut seperti Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei, dan Dinas Kehutanan (Dishut) Kalteng.
Tidak itu saja, realisasi serapan anggaran di kabupaten dan kota tercatat sebesar Rp16,42 triliun dari total pagu anggaran Rp18,08 triliun. Secara persentase, yakni realisasi keuangan sebesar 90,84 persen dan realisasi fisik 94,24 pesen.
“Untuk kabupaten dengan serapan anggaran tertinggi, yaitu Kabupaten Gunung Mas, Pulang Pisau, dan Murung Raya (Mura). Yang terendah, Kota Palangka Raya, Barito Timur, serta Barito Utara,” tukas Fahrizal mengakhiri. (red)
Komentar