Sering Rusak karena Banjir
PURUK CAHU – Meski sudah beberapa kali direhabilitasi, SDN Dirung di Desa Dirung, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya (Mura) selalu rusak ketika banjir menerjang desa tersebut. Peristiwa serupa terjadi berkali-kali. Akibatnya banjir yang terjadi tidak hanya mengganggu aktivitas belajar mengajar, namun juga fasilitas pendidikan, seperti ruang kelas, kursi dan meja belajar yang kerap rusak terendam air.
Keadaan ini disampaikan pihak sekolah dan masyarakat setempat saat Bupati Mura Drs Perdie M Yoseph MA, ketika berkesempatan mengunjungi sekolah tersebut, Rabu (19/2/2020) sore.
Pada kunjungan untuk melihat langsung kondisi dan apa penyebab kerusakan sekolah itu, Perdie didampingi Ketua DPRD Mura Doni SP MSi dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Kondisi bangunan sekolah tersebut, sempat ramai diperbincangkan di media sosial, karena terlihat rusak dan tidak layak sebagai tempat belajar mengajar.
Dalam pertemuan, Bupati Mura mendapat penjelasan dari pihak sekolah dan masyarakat, bahwa bangunan SDN Dirung sebagian besar kondisinya masih layak dan baik. Hanya ada tiga kelas yang rusak, dan satu kelas yang rusak parah. Kerusakan itu akibat terendam banjir beberapa kali. Parahnya ketinggian air hampir mencapai atap sekolah.
Menyikapi penjelasan itu, Perdie menegaskan, informasi yang beredar bahwa Pemerintah Mura mengabaikan kondisi SDN Dirung, harus dicek kembali. Mengingat, selama ini SDN Dirung sudah beberapa kali mendapat rehab bangunan. Termasuk penambahan bangunan baru, bahkan sampai dilengkapi rumah dinas guru.
“Akan tetapi, foto-foto yang sudah beredar di media sosial, itu kami anggap sebagai masukan positif bagi pemerintah, dan pasti akan kami respon positif,” ucap Perdie.
Bahkan, Bupati Mura juga sudah memerintahkan Camat Murung bersama pihak ketiga, untuk melakukan penanganan darurat terhadap ruang kelas yang rusak. Sehingga layak untuk digunakan untuk belajar mengajar.
“Saya sudah perintahkan Camat Murung, dalam 10 hari ke depan harus sudah diperbaiki dan layak digunakan untuk ruang belajar,” tegasnya.
Di sisi lain, Perdie mengungkapkan, pihaknya sudah berencana untuk merelokasi (memindahkan) SDN Dirung ke lokasi yang baru. Pemerintah Desa Dirung sendiri, sebenarnya sudah menyiapkan lahan untuk relokasi. Rencana ini dalam waktu dekat akan dibahas untuk dapat direalisasikan.
“Karena akan percuma apabila kembali diperbaiki, tapi ketika terendam air akan rusak lagi. Jadi pilihannya, memang harus direlokasi,” tandasnya.
Diakui Perdie, bahwa memang selain SDN Dirung, juga ada beberapa sekolah lainnya di Mura yang harus direlokasi. Karena sering terendam ketika banjir. Hal itu akan tetap diperhatikan, dan juga akan direlokasi ke tempat baru ke depannya secara bertahap.(red)
Komentar