PALANGKA RAYA – Sektor perkebunan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga kini masih memiliki andil yang tinggi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Komoditas utama adalah kelapa sawit dan karet yang ditopang oleh perusahaan besar swasta dan negara.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Rawing Rambang memaparkan, pabrik kelapa sawit di Kalteng terus mengalami peningkatan, dan pada tahun 2019 ini terdapat sebanyak lima unit dengan kapasitas olahan sebesar 285 ton per jam.
“Sedangkan pabrik pengolahan hasil karet di Kalteng, juga sebanyak lima unit dengan kapasitas mencapai 240.000 ton per tahun. Tapi yang terpakai baru sebesar 48.400 ton per tahun,” kata Rawing Rambang keterangan persnya kepada wartawan di Palangka Raya, baru-baru ini.
Keberadaan pabrik kelapa sawit dan pabrik pengolahan hasil karet itu, lanjutnya, tentu menjadi faktor pendorong bagi masyarakat pekebun dalam berupaya meningkatkan taraf hidupnya.
Sementara untuk program peremajaan kelapa sawit rakyat tahun 2019, target nasional untuk Provinsi Kalteng seluas 11.440 hektar (Ha). Dari target itu, sampai September 2019 yang terealisasi mencapai 4.444,67 Ha atau 38,85 persen dengan 1.689 perkebunan. Lokasinya berada di Kabupaten Barito Utara, Sukamara, Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau, Seruyan, dan Kotawaringin Timur.
“Peremajaan kelapa sawit rakyat ini, ditujukan untuk kebun-kebun yang sudah tidak produktif,” katanya.
Kendati tidak mencapai target nasional, menurut Rawing Rambang, pihaknya tetap berupaya agar program peremajaan kelapa sawit rakyat masih tetap dilaksanakan di tahun 2020 mendatang.(red)
Komentar