KASONGAN, inikalteng.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati dan, Saiful – Firdaus menunjukkan sikap arif nan elegan dalam tahapan awal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Itu terlihat pada prosesi pencabutan nomor urut Paslon yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Katingan, beberapa hari yang lalu.
Pada tahapan pencabutan nomor urut, pasangan dengan akronim SaFir mendapatkan nomor urut tiga. Adanya joke alias candaan dari dua Paslon lain, nomor urut satu dan nomor urut dua yang menguraikan makna dari nomor urut, tidak bagi Saiful – Firdaus. Mereka tidak sedikitpun mengungkapkan kalimat joke.
“Nomor urut yang didapat hanyalah tanda saja, bukan sebagai penentu kemenangan dalam pesta demokrasi,” kata Saiful saat menyampaikan sambutan usia pencabutan nomor urut di Sekretariat KPU setempat, Senin (23/9/2024) sore.
Bagi Saiful, siapapun pemenang dalam pesta demokrasi merupakan hak Tuhan Yang Maha Kuasa dan masyarakat Kabupaten Katingan untuk menentukan. “Pasangan manapun yang memenangkan Pilkada mendapatkan kehormatan dari masyarakat untuk memimpin Kabupaten Katingan,” imbuh dia.
Panggung demokrasi, sebut dia, merupakan wadah untuk saling beradu gagasan dan program membangun daerah, dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Maka seyogyanya dalam kompetisi politik harus dilakukan secara positif.
“Kita berkompetisi dalam pesta demokrasi ini tentu dengan cara dan sikap yang baik, kita menentang black campaign dan sisi negatif lainnya dalam panggung demokrasi,” tegas dia.
Dikatakan, pembangunan yang telah dilakukan pemimpin Katingan sebelumnya dinilai baik. Majunya pasangan SaFir secara optimis dalam Pilkada kali ini ingin menghantarkan berbagai aspek pembangunan di Katingan menjadi lebih baik lagi.
“Membangun daerah tidak hanya berfokus pada infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan hal urgen lainnya dalam bentuk fisik. Namun juga sangat vital membangun mental spiritual untuk mewujudkan SDM yang baik,” demikian Saiful.
Penulis : Hairul Saleh
Editor : Yohanes Frans Dodie