PALANGKA RAYA – Sekitar 2.500 tenaga pendidik se-Kalimantan Tengah (Kalteng) tingkat PAUD/TK, SD, SMP dan SMA/SMK, mengikuti Jambore Guru yang digelar di Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalteng.
Kegiatan di alam terbuka yang dijadwalkan pada tanggal 5, 6 dan 7 Maret 2020 ini, digelar dalam bentuk perkemahan sistem beregu. Sedangkan kegiatannya meliputi dunia pendidikan, kepramukaan, dan kemasyarakatan.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam amanatnya ketika membuka secara resmi Jambore Guru tersebut menilai, kegiatan ini mempunyai peranan strategis dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi guru tentang dunia kepramukaan.
“Kehadiran Bapak dan Ibu Guru di sini, diarahkan untuk memahami pola dan sistem pendidikan Kepramukaan. Hal ini selaras dengan masuknya kegiatan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah pada tiap tingkatan,” kata Gubernur dalam kegiatan yang dihadiri Ketua Kwarda Pramuka Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran, sejumlah Bupati selaku Ketua Mabicab, Kepala Dinas Pendidikan se-Kalteng, Ketua Kwarcab se-Kalteng beserta jajarannya dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah.
Dipaparkan Sugianto, Gerakan Pramuka merupakan kegiatan pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga untuk kaum muda yang bersifat sukarela, tidak berpolitik, terbuka untuk semua dan tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama. Penyelenggaraan aktivitasnya dilakukan melalui sistem nilai yang universal yaitu kepanduan.
Sistem pendidikan Pramuka sebagai pendidikan nonformal, membantu melengkapi
pendidikan formal dalam upaya pembentukan watak dan kepribadian kaum muda sebagai kader bangsa yang cinta tanah air, dan berkarakter. Untuk itu Gerakan Pramuka menyelenggarakan kegiatan yang menarik, bersifat
rekreatif dan edukatif di alam terbuka.
“Hal ini merupakan kegiatan positif khususnya bagi generasi muda dalam rangka memberdayakan dirinya. Sehingga pada gilirannya diharapkan berperan dalam kehidupan masyarakat” terang Gubernur.
Melalui penyelenggaraan Jambore Guru ini, kata Sugianto, diharapkan kepala sekolah dan guru dapat lebih mengenal, menghayati sebagian aktivitas kegiatan kepramukaan yaitu berkemah. Hal itu berarti hidup di alam terbuka dengan segala tantangannya, dalam keadaan sederhana dan fasilititas terbatas, segala sesuatu harus dikerjakan secara mandiri atau berkelompok tetapi terus berlatih, berkarya, memelihara lingkungan hidup serta senantiasa dalam suasana gembira dan persaudaraan.
Melalui pengenalan dan penghayatan terhadap kegiatan Pramuka, Gubernur berharap agar semua para pendidik semakin menyadari tugasnya sebagai Kepala Sekolah maupun Guru, harus memberikan peran yang nyata dalam upaya membina dan mengembangkan kegiatan kepramukaan di Gugusdepan
masing-masing.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng, Mofit Saptono Subagio melaporkan, Jambore Guru ini diikuti oleh peserta sebanyak 2.500 orang, yang merupakan kepala sekolah dan guru.
Materi kegiatannya antara lain penguatan tugas kepala sekolah dan guru, penguatan karakter tenaga pendidik dalam menghadapi era merdeka belajar, dan bakti sosial di bumi perkemahan tersebut.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar,” kata Mofit.
Rangkaian upacara pembukaan Jambore Guru 2020 se-Kalteng ini, sempat diguyur hujan lebat. Sehingga sebelum upacara selesai, para peserta terpaksa berlarian mencari tempat berteduh. Ketika hujan reda, Gubernur melanjutkan acara seremonial ini dengan peninjauan ke lokasi perkemahan peserta.(red)