TAMIANG LAYANG, inikalteng.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Timur (Bartim), melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) setempat, meluncurkan program inovatif ‘DEPO OYA BERTA’ (Dokumentasi dan Promosi Objek Kebudayaan Berbasis Digital).
DEPO OYA BERTA, sebagai langkah strategis dalam melestarikan objek kebudayaan tradisional. Program tersebut, bertujuan untuk mempermudah akses informasi budaya bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparora Bartim Bertha, yang juga merupakan peserta dalam Program Pendidikan Kepemimpinan Administrasi (PKA), kepada awak media, Senin (2/12/2024), menuturkan, DEPO OYA BERTA dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi tentang objek kebudayaan, dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Program ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mengenal, menjaga, dan melestarikan kebudayaan tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Barito Timur. Tujuan jangka pendek dari program ini adalah untuk mengumpulkan data objek kebudayaan yang ada di Kabupaten Barito Timur, dan menyimpannya dalam bentuk arsip digital,” tukasnya.
Dijelaskan, DEPO OYA BERTA akan memanfaatkan teknologi modern, termasuk penggunaan kode QR (QRIS), sehingga masyarakat dapat mengakses informasi hanya dengan menggunakan telepon pintar.
“Untuk jangka menengah, kami menargetkan pada 2025 nanti memiliki basis data lengkap tentang objek kebudayaan tradisional yang ada di Barito Timur. Data ini akan disajikan secara sistematis dan menarik,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bertha, menambahkan ke depan DEPO OYA BERTA akan diintegrasikan dengan situs web pemerintah daerah atau platform digital lainnya, untuk memperluas jangkauan promosi kebudayaan. Dengan demikian kebudayaan tradisional di Bartim, diharapkan dapat dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sementara itu, Kepala Disbudparora Bartim Herawani, menyatakan dukungannya terhadap inovasi DEPO OYA BERTA. Menurutnya, selain melestarikan warisan budaya, inovasi tersebut juga memberikan solusi berbasis teknologi untuk menjaga relevansi kebudayaan di era digital.
“Inisiatif ini sangat sejalan dengan visi kami, untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal kepada generasi mendatang. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh, agar program ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan,” tutup Herawani.
Penulis : Eko
Editor : Ika
Komentar