KASONGAN – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Tingkat Kabupaten Katingan harus dimaknai lebih mendalam, bukan sekedar ajang festival semata. Bukan pula hanya wadah seleksi untuk menyaring peserta menuju even serupa di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah maupun tingkat nasional.
Bupati Katingan Sakariyas dalam pembukaan Pesparawi 2019 di Desa Tumbang Hiran, Kecamatan Marikit menekankan, Pesparawi menjadi wadah untuk bersama-sama memuji dan mengagungkan Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Pesparawi tidak sekedar bernyanyi untuk berlomba. Tetapi, harus diarahkan kepada tujuan utama yaitu memuliakan nama Tuhan melalui tingkah laku dan kerja sama yang mencerminkan persekutuan Umat Kristen yang berdasarkan kasih,” ujar Sakariyas.
Orang nomor satu di Bumi Penyang Hinje Simpei itu berharap, setiap kegiatan Pesparawi haruslah dapat memberikan sumbangsih besar dalam kerukunan hidup antar umat beragama.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pesparawi, Wim Ngantung mengatakan, even tersebut diikuti sebanyak 990 peserta termasuk official dirigen dan pianis dari 13 kecamatan se Kabupaten Katingan. Cabang lomba yang dipertandingkan sebanyak 10 di antaranya, paduan suara, vokal grup dan solo yang terbagi menjadi kategori anak, remaja, dewasa, putra dan putri.
“Kegiatan ini berlangsung selama empat hari sejak 12 – 15 November. Dimana bertujuan untuk memperkaya nuansa seni budaya yang bernafaskan keagamaan Kristiani di Kabupaten Katingan,” ujar Wim. (red)