PALANGKA RAYA – Tingginya persoalan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu lama (Stunting), masih menjadi perhatian serius Pemprov Kalteng untuk segera dituntaskan dan ditanggulangi. Sebab, persoalan stunting akan menghambat upaya Pemprov dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan cerdas.
Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, usai menghadiri pelantikan Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, kemarin, mengungkapkan, masalah stunting menjadi tantangan bagi semua pihak di Kalteng tanpa terkecuali dalam menciptakan generasi muda. Sebab generasi muda sejak dini harus disiapkan, bagaimana memasuki usia pernikahan maupun kehamilan, serta harus memahami betul tentang kebutuhan gizi.
Pasalnya kebutuhan asupan gizi yang diberikan, sangat menentukan tumbuh kembang pertumbuhan bayi dalam 1000 hari pertama masa kehidupan. Dengan begitu, menciptakan SDM yang unggul dan siap bersaing akan menjadi kenyataan bagi Bumi Tambun Bungai.
Sementara dengan adanya pelantikan pejabat definitif Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Fahrizal mengharapkan dapat memperkuat koordinasi lintas sektor, maupun dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
Oleh karena itu, dalam tim bersama pencegahan stunting BKKBN menjadi salah satu unsur yang berperan penting dalam pencegahan gizi kronis.
“Dan kami harapkan, BKKBN dapat bersinergi bagaimana mengintervensi stunting maupun perkawinan usia dini. Sinergi ini, yaitu menggunakan anggaran masing-masing untuk bersama-sama fokus terhadap salah satu permasalahan utama kita ini (stunting),” tutup Fahrizal Fitri. (red)
Komentar