SAMPIT, inikalteng.com – Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Parimus, menilai maraknya aksi pencurian buah sawit milik perusahaan di Kotim, diduga terjadi karena faktor kebutuhan hidup masyarakat yang semakin hari makin mendesak. Kebanyakan masyarakat tidak mempunyai pekerjaan tetap, sehingga mereka lebih memilih jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan hidup yaitu dengan nekat mencuri buah sawit.
“Saya menilai di Kotim ini pencurian buah sawit kebanyakan karena faktor ekonomi. Banyak masyarakat kita yang saat ini mendekam di jeruji besi karena nekat mencuri buah sawit milik perusahaan,” ujar Parimus di Sampit, Senin (9/9/2024).
Menurutnya, kondisi ini harus ada solusi mesti dilakukan pemerintah guna menekan terjadinya pencurian buah sawit. Solusi yang dinilai tepat untuk saat ini adalah dengan membuka lapangan pekerjaan atau menampung mereka bekerja di perusahaan yang tidak jauh dari desanya. “Masih banyak masyarakat yang sulit masuk untuk bekerja di perusahan, harus ada orang dalam dan sebagainya. Apalagi kalau mau melamar jadi staf kantor, kendatipun punya ijazah, sulit masuk kalau tidak ada orang dalam,” imbuhnya.
Masyarakat lokal setinggi-tingginnya hanya menjabat Asisten Manager saja, itu sudah paling tinggi. Maka dari itu, diharapkan kepada pemerintah daerah ke depannya bisa bekerja sama dengan investor perkebunan kelapa sawit, tambang dan perusahaan swasta lainnya, agar dalam merekrut tenaga kerja tidak perlu mendatangkan dari liar daerah, prioritaskan masyarakat lokal.
“Yang selama ini menjadi keluhan masyarakat ialah sulitnya mereka mendapatkan pekerjaan, sehingga memilih untuk mencuri buah sawit perusahaan,” jelas Parimus.
Penulis : Emi
Editor : Ardi
Komentar