SAMPIT – Terhitung sejak bulan Pebruari 2020 hingga sekarang, Kamis (3/9/2020) semua Kepala Desa (Kades) beserta jajarannya dan bahkan RT/RW se-Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih belum menerima gajih (insentif).
Terkait kondisi itu, Sekretaris Daerah Pemkab Kotim, Halikinnor membenarkan jika sudah berbulan-bulan gajih perangkat desa di Kotim tidak dibayar. Pasalnya, kondisi keuangan daerah di Kotim “digoyang” Covid-19.
“Anggaran banyak tersedot untuk menangani Covid-19. Sehingga saat ini kita harus bersabar sampai selesai pembahasan. Kita berharap bulan ini sudah masuk, karena memang menunggu transferan dari pusat,” ujar Halikinnor yang dikonfirmasi wartawan usai Pembahasan KUA-PPAS Perubahan 2020 di Sampit, Kamis (3/9/2020).
Menurut dia, bukan hanya Kades dan perangkat desa saja yang terdampak Covid-19, tapi hampir semuanya termasuk ASN dan tunjangannya belum dibayar. Itupun nanti akan dibayar menyesuaikan kondisi keuangan daerah.
“Saya harap bisa bersabar. Bukan hanya Kades dan perangkat desa saja, tapi ASN pun masih menunggu,” tutur Halikinnor.
Di tempat terpisah, Anggota DPRD Kotim, Rimbun ST mengakui bahwa memang saat ini kondisi keuangan daerah di Kotim, habis tersedot untuk menangani Covid-19.
Namun demikian, dia meminta kepada pemerintah daerah supaya tetap memperhatikan Kades hingga perangkat desanya, jangan sampai diabaikan. Karena mereka adalah ujung tombak percepatan pembangunan di daerah.
“Kita harapkan di APBD Perubahan ini, semua perangkat desa se-Kotim lebih diperhatikan lagi. Jika memang menunggu transferan dana masuk, ya artinya harus bersabar dulu,” ucap Rimbun.(red)