PALANGKA RAYA – Seseorang berinisial Rid, asal Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ditangkap di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pria ini ditangkap lantaran diduga kuat sebagai pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap penjaga sarang burung walet di Kilometer 45, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, pada 19 Februari 2020.
Informasi yang dihimpun, Rid ditangkap tanpa perlawanan di Kantin SMA Negeri 5, Jalan Tingang Palangka Raya, Jumat (28/2/2020). Selama ini, Rid, bekerja di kantin tersebut sekaligus sebagai tempat bersembunyi.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri mengungkapkan, Rid ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polda Kalteng, Resmob Polresta Palangka Raya, dan Resmob Polsek Pahandut.
“Pelaku diamankan karena diduga telah melakukan pencurian disertai kekerasan hingga korban meninggal di Kutai Kartanegara,” jelas Kapolresta melalui Kabagops Komisaris Hemat Siburian, usai penangkapan.
Sebelumnya, pria berusia 47 tahun itu bersama lima orang rekannya berupaya mencuri sarang burung walet di Kilometer 45, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, pada 19 Februari 2020 lalu.
Dalam aksinya, mereka berenam juga menyerang penjaga sarang walet itu, bernama Tohir (68), menggunakan senjata tajam jenis celurit. Setelah korban terkapar bersimbah darah dengan sejumlah luka bacokan, para pelaku kabur.
Istri korban kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi, dan mengungkapkan ciri-ciri para pelaku.
Dari hasil penyelidikan dan pengejaran polisi, tiga orang pelaku berhasil dibekuk. Ketiga pelaku semuanya ditangkap di Kalteng, masing-masing satu di Barito Utara, satu di Barito Timur dan satu di Kota Palangka Raya.
Kini, ketiga pelaku sudah dibawa tim Resmob Polres Kutai Kartanegara, untuk diproses lebih lanjut.
Sementara itu, penangkapan Rid membuat heboh suasana di SMAN 5 Palangka Raya. Apalagi penangkapan itu berlangsung pada jam pelajaran sekolah. Guru-guru dan siswa sekolah itupun berhamburan keluar ruangan untuk melihat.
Beberapa siswa mengungkapkan, Rid baru 2-3 hari bekerja di kantin sekolah mereka.
“Awalnya kami mengira pria itu keluarga dari ibu pengelola kantin, dan tidak ada hal yang mencurigakan. Ya, tentu kami kaget ketika polisi menangkap dia (Rid), karena melakukan pembunuhan,” kata salah seorang siswa SMAN 5 Palangka Raya, yang enggan ditulis namanya.(red)
Komentar