SAMPIT, inikalteng.com – Ketua DPRD Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dra Rinie, meminta perusahaan besar swasta (PBS) di Kotim aktif dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya di wilayah sekitar operasionalnya.
“Perusahaan wajib memiliki sarana prasarana penanggulangan bencana karhutla, menyiapkan SDM dan tim tersendiri untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan,” katanya di Sampit, Jumat (9/8/2024).
Diungkapkan, berdasarkan informasi dari BMKG, diperkirakan mulai Juni 2023 sebagai puncak dari musim kemarau dan diprediksi adanya fenomena El Nino sejak awal Juni hingga September 2023. Kondisi tersebut menyebabkan dampak musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering. Sehingga perlu menjadi perhatian bagi kita semua untuk mengantisipasi bencana karhutla, agar dapat dicegah dan diminimalisir, serta tidak menimbulkan dampak secara ekonomi maupun mengganggu kesehatan masyarakat.
Menurut Rinie, diperlukan langkah nyata yang harus dilakukan dengan mengedepankan upaya pencegahan melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, baik di tingkat kecamatan, kelurahan ataupun desa bersama perusahaan besar swasta harus bisa bersinergi dengan pemerintah dalam mencegah karhulta.
“Kebakaran hutan dan lahan harus dicegah sejak dini. Kendatipun ada turun hujan, namun karena cuaca yang sangat panas membuat dedaunan dan ranting yang sudah mati itu cepat kering dan mudah terakar,” ungkap Rinie.
Dikatakan pula, baru-baru ini Bupati Kotim sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh perusahaan di Kotim baik perusahaan sawit, tambang atau pemegang izin lainnya supaya bisa bersama-sama mencegah karhutla. Edaran tersebut dibuat tertanggal 31 Juli 2024.
Penulis : Emi
Editor : Ardi
Komentar