PALANGKA RAYA – Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, meminta kepada seluruh Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, penyelenggara, dan pemilih dapat mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berintegritas.
Pernyataan itu, disampaikan Habib Ismail Bin Yahya saat menyampaikan pembekalan dalam Webinar Nasional Pilkada Berintegritas Wilayah II bersama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Alexander Marwata, Ketua KPU Kalteng Harmain, Mewakili Ketua Bawaslu Kalteng, serta Paslon Kepala Daerah dari Sumatera Selatan, Banten, dan Sulawesi Tengah, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (22/10/2020).
Dalam paparannya, Plt Gubernur Kalteng menyampaikan bahwa Pilkada dilaksanakan dengan pengaturan disiplin yang ketat melalui Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19, dan diharapkan menghasilkan pemimpin yang mampu memacu perekonomian nasional di tengah krisis Covid-19. Sebab urgensi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, yakni untuk mengurangi praktik kepemimpinan Pemerintah Daerah yang terlalu banyak dipimpin Pejabat Sementara atau Pejabat Pelaksana Tugas yang memiliki kewenangan terbatas.
“Dalam rangka kelancaran Pilkada Serentak 2020, Provinsi Kalteng telah menyerahkan dana berdasarkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) 100 persen kepada KPU, Bawaslu, dan unsur pengamanan senilai Rp 390,8 miliar pada 8 Juli 2020 lalu. Provinsi Kalteng juga telah membentuk Desk Pilkada Provinsi serta Kabupaten dan Kota, menyediakan anggaran untuk operasional Desk secara proporsional, menyiapkan aplikasi, dan melakukan Pelatihan Aplikasi Desk Pilkada,” tukasnya.
Selain itu, Provinsi Kalteng telah melaksanakan sosialisasi Pilkada, melakukan refocusing anggaran dalam rangka mengedepankan Prokes, melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota, Desk Pilkada Kabupaten dan Kota, pihak keamanan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh adat. Tujuannya guna menjaga situasi tetap kondusif, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran isu sara, hoaks, dan ujaran kebencian melalui sosial media.
“Pilkada Serentak di Indonesia kali ini digelar pada masa pendemi Covid-19, sehingga harus mengedepankan Protokol kesehatan dalam setiap tahapan. Kata kuncinya adalah tetap mengedepankan protokol kesehatan, dan Paslon maupun pendukungnya dapat menjadi influencer protokol kesehatan,” tandasnya.
Tidak itu saja, Habib Ismail Bin Yahya juga mengajak para Paslon agar saling mempererat jalinan silaturrahmi dan memberikan teladan. Pasalnya kesuksesan Pilkada dipengaruhi setidaknya tiga komponen, yakni Penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu), Pemda, serta masyarakat.
Untuk itu, masing-masing komponen diharapkan dapat menjalankan perannya dengan baik, penyelenggara dan aparat penegak hukum dapat bertindak netral dan menindak tegas setiap pelanggaran, termasuk melakukan pengawasan untuk memastikan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Tidak ada Pilkada berintegritas kalau Paslonnya tidak berintegritas, dan tentunya juga didukung penyelenggara dan pemilih yang berintegritas atau anti korupsi dan politik uang. Kepada para calon Kepala Daerah beserta pendukungnya, saya meminta agar Pilkada ini dijadikan sebagai kontestasi ide gagasan, bukan ajang saling serang dan hujat,” tutup Plt Gubernur Kalteng. (red)
Komentar