OJK : Pertengahan 2022, Sektor Perbankan Kalteng Tumbuh 6,45 %

Lalu berikutnya disebutkan Otto, kinerja pada sektor Perbankan Syariah tercatat mengalami pertumbuhan tercermin dari Total Aset yang tercatat sebesar Rp1,77 Triliun atau meningkat sebesar 2,54% pada posisi Juni 2022. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas penghimpunan dana
pihak ketiga perbankan syariah yang tercatat sebesar Rp1,22 Triliun atau meningkat sebesar 10,21% dan aktivitas penyaluran pembiayaan yang tercatat sebesar Rp1,56 Triliun atau tumbuh 5,42% dengan Rasio NPF Gross sebesar 1,33%.

Begitu pun dengan perkembangan Kinerja Sektor IKNB Pada Sektor Perasuransian, Total Penghimpunan Premi Asuransi di Provinsi Kalimantan Tengah tercatat sebesar Rp407 Miliar atau meningkat 50,96% yoy dan Klaim Asuransi di Provinsi Kalimantan Tengah tercatat sebesar Rp275 Miliar atau meningkat 105,42% yoy. Meskipun Peserta Premi Asuransi mengalami penurunan sebesar 45,39% atau tercatat sebesar 77.352 orang.

Baca Juga :  APBD Perubahan Harus Terserap Maksimal

Pada Sektor Pembiayaan, terdapat peningkatan total penyaluran pembiayaan oleh lembaga pembiayaan di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 24,28% atau tercatat sebesar Rp5,57 Triliun dengan rata-rata rasio NPF adalah sebesar 1,50%.

“Sektor Financial Technology (Fintech) Peer to Peer Lending di Provinsi Kalimantan Tengah
khususnya pada sisi Pemberi Pinjaman (Investor) terdapat sebanyak 7.428 Entitas/Akun atau meningkat sebesar 18,41% dengan jumlah penyaluran dana sebesar Rp20,96 Miliar atau tumbuh 17,64% jika dibandingkan posisi tahun sebelumnya,” urainya.

Baca Juga :  Pengunjung Cafe Armani Banyak Tak Patuhi Prokes

Sedangkan di sisi Penerima Pinjaman (Peminjam) terjadi penurunan entitas/akun yang meminjam sebesar 45,14% atau dari sebelumnya sebanyak 668.959 peminjam menjadi sebanyak 366.971 peminjam dengan total pinjaman dana sebesar Rp471,65 Miliar.

Baca Juga :  Dinkes Kapuas Bantu Kakek Sebatang Kara

Berikutnya perkembangan kinerja sektor Pasar Modal, dimana jumlah Investor di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami penignkatan cukup signifikan pada bulan Juni 2022 (yoy) sebesar 79,77% dari bulan Juni 2021 sebanyak 39.177 Investor menjadi 70.427 Investor.

“Namun demikian, jumlah transaksi berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah Investor dimana jumlah transaksi mengalami penurunan sebesar 7,42% dari sebelumnya (Juni 2021) tercatat sebesar Rp436 Miliar menjadi sebesar Rp404 Miliar pada bulan Juni 2022,” sebut Otto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA