oleh

Hentikan Pembukaan Lahan dengan Cara Dibakar

MUARA TEWEH – Pasca bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda wilayah Kalteng, khususnya di Kabupaten Barito Utara (Barut) belum lama tadi, Pemkab setempat melakukan sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB). Kegiatan sosialisasi itu, dilakukan di lahan Desa Malawaken, Jalan Negara-Lampeong, KM 28, Kecamatan Teweh Baru, Barut, Kamis (12/12/2019).

“Kegiatan sosialisasi ini dilakukan, untuk menambah pengetahuan baru bagi para petani dan masyarakat tentang manfaat dan fungsi dari metode PTLB,” tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barut Suriawan Prihandi.

Baca Juga :  Sigit K Yunianto : Tinjau Ulang Syarat PCR untuk Penumpang Pesawat

Tidak itu saja, sosialisasi yang dilakukan juga sebagai upaya mengurangi dan meminimalisir kegiatan pembukaan lahan dengan cara membakar. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat dan pihak terkait lainnya dalam upaya menjaga kelestarian hutan.

Baca Juga :  Kafilah Kalteng FASI XI Tingkat Nasional Resmi Dilepas

Sebelumnya, Wakil Bupati Barut Sugianto Panala Putra, mengungkapkan, keberadaan hutan tidak hanya memberikan manfaat langsung sebagai penghasil kayu dan non kayu, serta kekayaan alam lainnya.

Namun hutan, juga memberikan manfaat secara tidak langsung atau fungsi secara ekologi, seperti penghasil oksigen, pengatur tata air, pencegah erosi dan banjir, tempat perlindungan alam hayati untuk kepentingan sains, serta budaya dan ekowisata.

Baca Juga :  Kunjungi Kapuas, Wabup Tanah Bumbu Konsultasi Program Bansos

Di lain sisi, Karhutla merupakan bencana yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya di wilayah pulau Sumatera dan Kalimantan, termasuk di wilayah Barut seperti yang terjadi pada 1997 dan 2015 lalu. Akan tetapi pada 2019, kebakaran cukup luas terjadi di wilayah Desa Kemawen dan Trahean, Barut. (red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA