PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Koordinator Wilayah (Korwil) VI PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jhoni Sanjaya Suhin mengecam tindakan aparat kepolisian dalam menghadapi aksi unjukrasa warga Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan di area PT Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP). Karena itu, pihaknya meminta aparat kepolisian segera meninggalkan lokasi kejadian tersebut.
“Kami minta Polda Kalteng menarik semua personilnya dari PT HMBP. Kami bersama aliansi masyarakat Kalteng akan geruduk Polda Kalteng,” kata Jhoni kepada media di Palangka Raya, Sabtu (7/10/23).
Sebab, lanjutnya, aparat kepolisian dari Polres Seruyan diduga telah menembaki warga yang sedang melakukan aksi menuntut haknya di PT HMBP 1 (Best Agro International Group).
“Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi areal perusahaan tanpa dasar dan pemicu yang jelas, melakukan tindakan refresif kepada warga yang berada di lokasi, dengan menembakkan gas air mata dan menembak menggunakan peluru tajam,” kata Jhoni.
Beberapa warga telah menjadi korban atas tindakan refresif dari pihak aparat penegak hukum tersebut, hingga salah seorang korban harus meregang nyawa.
“Informasi yang kami dapatkan dari lapangan, tiga orang warga yang terkena tembakan, dua orang mengalami luka berat dan satu orang meninggal dunia di lokasi,” beber Jhoni.
Dia juga meminta Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang sebelumnya telah menegaskan bahwa akan mencabut izin perusahaan kelapa sawit penyebab konflik dan tidak memberi plasma 20 persen kepada warga.
“Kami juga menagih janji dari Bapak Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, untuk segera mencabut izin PT HMBP. Sekarang sudah memakan korban nyawa, mau menunggu apa lagi,” tandas Jhoni.
Penulis : Sumi
Editor : Zainal
Komentar