Fisipol UMP Terapkan Pola Perkuliahan Riset Kolaboratif

PALANGKA RAYA – Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) terus berupaya melakukan peningkatan kualitas pendidikan. Salah satunya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), dengan menerapkan pola perkuliahan riset kolaboratif.

“Pola perkuliahan riset kolaboratif itu mulai kita jalankan pada perkuliahan semester genap tahun akademik 2019/2020, mulai 24 Februari 2020 mendatang,” jelas Dekan Fisipol UMP Dr HM Yusuf MAP kepada wartawan di Palangka Raya, Rabu (19/2/2020).

Baca Juga :  Dukung Satlantas Sita dan Musnahkan Knalpot Brong

Program ini telah dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dan telah diujicobakan di Kampus Merdeka.

Pola pembelajaran yang sudah berjalan di seluruh program studi (prodi) di Fisipol selama ini, yaitu Kuliah Kelas dan Kuliah Lapangan. Sekarang ditambahkan lagi dengan riset kolaboratif.

“Pola perkuliahan riset kolaboratif dibangun dengan suasana milenial, berbasis IT. Sehingga menyenangkan bagi mahasiswa. Pola ini diberlakukan untuk setiap jenjang perkuliahan, mulai dari mahasiswa baru semester ganjil (satu) tahun akademik 2020/2021. Kemudian berlanjut di semester II sampai semester V,” terang jurnalis senior LKBN Antara itu.

Baca Juga :  Jangan ada Perilaku Diskriminatif Terhadap Perempuan dan Anak

Yusuf yang didampingi Koordinator Gugus Kendali Mutu (GKM) Fisipol UMP Farid Zaky Yopiannor SSos MSi menjelaskan, dalam pola perkuliahan ini, dosen atau tenaga pengajar saat memulai proses perkuliahan di awal semester membuat kontrak penelitian bersama seluruh mahasiswa di kelas.

Kontrak penelitian mahasiswa bersama dosen yang ditunjuk Kepala Program Studi (Kaprodi ) tersebut meliputi penelitian kelompok berisi lima hingga enam mahasiswa, ditambah dosen pendamping yang masuk dalam struktur penelitian serta penelitian individu setiap mahasiswa.

Baca Juga :  Rektor UPR Kumpulkan Bantuan Swadaya Alumni Bantu Mahasiswa

“Di akhir semester, setiap kelas Fisipol yang rata-rata terdiri atas 30 orang mahasiswa itu, akan menghasilkan 5-6 penelitian kelompok dan 30 hasil penelitian individu,” jelas mantan Sekretaris PWI Kalteng dan Ketua Dewan Kehormatan PWI itu.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA