oleh

Festival Persahabatan Memberkati Provinsi Kalteng

PALANGKA RAYA,inikalteng.com- Tak hanya memberikan toleransi antar umat beragama, Festival Persahabatan Kebaktian Kebangunan Rohani juga diharapkan memberkati Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal tersebut diungkapkan Ketua PGLII Kalteng, Pdt. Bobo Wanto V. Baddak melalui Sekretaris PGLII Kalimantan Tengah, Pdm. Dr. Ari Yunus Hendrawan, Minggu (2/2/2025).

Pdm. Dr. Ari Yunus Hendrawan mengungkapkan, rasa syukur dan sukacita yang mendalam atas terselenggaranya FESTIVAL PERSAHABATAN Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Kota Palangka Raya. Acara ini bukan hanya menjadi momentum kebangunan rohani, tetapi juga membawa warna baru bagi gereja-gereja lokal, membangkitkan kembali api penginjilan, dan memperkuat iman jemaat di Kalimantan Tengah.

“Kegiatan ini juga membawa warna baru bagi gereja-gereja lokal, membangkitkan kembali api penginjilan, dan memperkuat iman jemaat di Kalimantan Tengah,” Kata Pdm. Dr. Ari Yunus Hendrawan.

Ia menambahkan, Sungguh luar biasa melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam acara ini. Banyak mujizat terjadi—orang yang mengalami stroke dan lumpuh mulai berjalan, mereka yang tuli kini dapat mendengar, dan berbagai kesaksian lainnya.

Baca Juga :  Fairid Naparin Pastikan Pilgub di Palangka Raya Berlangsung Aman

“Termasuk penyanyi asal Kalimantan Tengah, Marion, yang mengalami pemulihan dari stroke. Semua ini adalah bukti nyata bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup, berkuasa menyembuhkan, dan memulihkan kehidupan manusia,” Terangnya.

Namun, lebih dari sekadar kesembuhan fisik, kita harus memahami bahwa tujuan utama dari setiap mujizat adalah agar setiap orang yang mengalami dan menyaksikan karya Tuhan Yesus dan menjadi percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

“Yang terpenting bukan hanya kesembuhan jasmani, tetapi yang terpenting kebangkitan Rohani, memulihkan hubungannya dengan Bapa di Sorga yang dulu hilang karena Dosa karena setiap orang yang percaya kepada Yesus dosanya ditanggung oleh-Yesus dan menjadi hidup yang baru,” lanjutnya.

Menurutnya, Tuhan tidak lagi melihat manusia yang berdosa tetapi melihat Yesus yang sudah berkorban buat orang yang percaya, karena oleh bilur bilur Nya kitaa menjadi sembuh.

Baca Juga :  Berantas Narkoba, Lapas Sampit Rutin Tes Urine

“Saya juga ingin mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, gereja-gereja lokal, serta tim hamba Tuhan dari Kanada, Jakarta, dan berbagai daerah lainnya yang telah melayani dengan kasih dan pengorbanan. Kiranya kebangunan rohani ini terus berlanjut, membangkitkan generasi yang cinta Tuhan, dan membawa dampak besar bagi Kalimantan Tengah,” Tuturnya.

Sementara itu, staf  Ahli Gubernur Bidang Ekobang, Yuas Ello saat membacakan sambutan tertulis Wakil Gubernur Kalteng menyampaikan Kalteng sangat terbuka dengan perbedaan, baik suku, kebudayaan, dan agama. Menurutnya, keharmonisan antar umat beragama di Kalteng terjalin dengan sangat baik.

“Hal ini tentunya harus terus dijaga demi terwujudnya kebersamaan dan kerukunan kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan”, ucap Yuas Elko.

Lebih lanjut Yuas mengutarakan, perbedaan merupakan hal yang tidak bisa dielakkan. Namun, di sisi lain hendaknya dapat menjadikan perbedaan tersebut sebagai dasar untuk merajut persatuan dan kesatuan, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi Pelangi yang indah bagi semua.

Baca Juga :  Kendalikan Inflasi, Gubernur Kalteng Buka Pasar Penyeimbang di Pulpis

“Saya berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, dapat menjadi sarana mempererat tali persaudaraan, bukan hanya sesama umat kristiani namun juga antar umat  beragama yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian sesuai dengan fasafah Huma Betang yang kita miliki, yang kemudian memberi dampak positif pada pembangunan lingkungan dan daerah yang sama-sama kita cintai”, ungkapnya.

Mengakhiri sambutannya, Yuas menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya Festival Persahabatan Kalimantan Tengah penutupan Masa Raya Natal Tahun 2024.

“Mari kita bersama-sama menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen kita dalam mewujudkan damai sejahtera di Indonesia”, pungkasnya.
Penulis : Ardi
Editor : Ika

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA