BUNTOK – Seorang pria yang diduga kuat sebagai bandar narkotika bernama Budi (40), tewas setelah timah panas menghujam tubuhnya. Warga asal Muara Pulau, Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, terpaksa ditembak oleh jajaran Polsek Jenamas, Polres Barito Selatan (Barsel) karena berupaya melarikan diri menggunakan speedboat dan melawan petugas, saat hendak ditangkap, Rabu (15/1/2020), sekitar pukul 10.45 WIB.
Informasi yang didapat inikalteng.com, Budi merupakan bandar narkoba yang sudah lama menjadi Target Operasi (TO) polisi. Sedangkan rekan seprofesinya, Masbukhalis (26) yang sempat kabur ke dalam hutan, kini berhasil diamankan di Mapolsek Jenamas.

Dari penangkapan ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti (barbuk) berupa satu buah senapan angin kaliber 5 mm, dua buah pisau, satu lembar selempang warna hijau tua berisi uang tunai sekitar Rp25 juta, satu paket sabu dan barbuk terkait lainnya.
Kronologis penangkapan kedua pelaku hingga satu orang ditembak mati, berlangsung seru bak film action di layar lebar.
Bermula dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Jenamas, bahwa speedboat yang diduga digunakan bandar sabu, Budi dan Masbukhalis, akan melintas di wilayah Jenamas. Kabarnya, kedua pelaku hendak bertransaksi barang haram. Sehingga sejumlah petugas Polsek Jenamas melakukan persiapan untuk mencegat pelaku.
Tak berapa lama, tampak speedboat kedua pelaku melintas di sungai Barito wilkum Polsek Jenamas. Saat itu juga polisi langsung melakukan pengejaran menggunakan speedboat khusus. Selang beberapa menit kemudian, polisi menemukan speedboat milik pelaku merapat ke pinggir sungai Barito wilayah Desa Rangga Ilung, dengan posisi bagian haluan menghadap ke tengah sungai.
Personil Polsek Jenamas dipimpin Kanit Reskrim Bripka Tumi Prasitu kemudian mendekat ke speedboat pelaku tersebut. Melihat itu, kedua pelaku langsung tancap gas mencoba melarikan diri hingga speedboatnya hampir menabrak speedboat milik polisi.
Di sinilah drama pengejaran itu berlangsung cukup seru. Aksi kejar-kejaran di sungai tersebut, cukup menyita perhatian warga lainnya. Tampak salah seorang pelaku sempat mengarahkan moncong senapan angin ke arah speedboat Polsek Jenamas.
Melihat hal membahayakan tersebut, personil Polsek Jenamas berupaya memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke atas. Namun pelaku tetap berupaya kabur menuju ke arah Kelurahan Rantau Kujang, Kecamatan Jenamas.
Namun, tiba-tiba speedboat pelaku berbalik arah dan menabrak speedboat Polsek Jenamas. Benturan itu mengakibatkan salah seorang personil polisi, Briptu M Rizal, terjatuh ke sungai Barito.
Dalam situasi ini, sebagian membantu menyelamatkan Briptu M Rizal, dan salah seorang petugas melepaskan tembakan ke arah mesin speedboat milik pelaku dari jarak lebih kurang 50 meter. Pada saat itu, dua speedboat tersebut dalam posisi masih berjalan.
Akibat terkena tembakan, speedboat pelaku menepi ke pinggiran sungai. Polisi terus mengejar. Saat didekati, tampak seorang pelaku (Budi) sudah terkapar bersimbah darah, lantaran diterjang timah panas petugas.
Sedangkan rekannya, Masbukhalis, begitu speedboat merapat ke daratan, langsung kabur ke dalam hutan. Beberapa polisi yang mengejar, akhirnya berhasil menangkap Masbukhalis. Kedua pelaku kemudian dibawa ke Polsek Jenamas, dan Budi yang dalam keadaan terluka parah dibawa ke Puskesmas setempat, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kapolres Barsel AKBP Devy Firmansyah SIK saat dikonfirmasi wartawan di Buntok, membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, satu bandar narkoba di Kecamatan Jenamas tertembak, dan satunya lagi sudah diamankan,” ucapnya.
Ditambahkan Kapolres, bahwa jenazah tersangka sudah diserahkan kepada keluarganya dan rencananya akan dimakamkan di Desa Muara Pulau.(red)