PALANGKA RAYA – Diskominfo Pemerintah Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, siap membantu Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik dan Smart City.
Kesiapan Pemerintah Kota Bandung tersebut diketahui setelah Tim Peneliti Universitas Palangka Raya (UPR) bekerja sama dengan Balitbang Kota Palangka melaksanakan kaji banding di Kota Bandung pada tanggal 8-10 Oktober 2019 kemarin.
Kaji banding tim peneliti tersebut didampingi Kepala Badan Litbang Kota Palangka Raya Drs Barit Riyanto MSi dan Kepala Dinas Kominfo Kota Palangka Raya Drs Aratuni MT. Kedatangan tim peneliti bersama rombongan diterima pihak Dinas Kominfo Kota Bandung.

“Komitmen (Pemerintah Kota Bandung, red) tersebut hanya tinggal menunggu tindaklanjut dari Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menyelenggarakan pelatihan dan workshop dengan tenaga pelatih dari Pemerintah Kota Bandung dan dukungan duplikasi aplikasi-aplikasi yang telah dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung,” kata Ketua Tim Peneliti Balibang Kota Palangka Raya Dr Indrawan Permana, kepada inikalteng.com, Senin (14/10/2019).
Indrawan menjelaskan, konsep Smart City adalah konsep yang telah dikembangkan oleh pemerintah nasional, dalam rangka memperbaiki kualitas (pelayanan publik, ekonomi, sosial, dan lingkungan) wilayah perkotaan yang di masa mendatang, akan menghadapi ledakan pertumbuhan penduduk dan semakin masifnya revolusi industri yang berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi. Konsep ini telah mengalami perkembangan dari konsep kota digital dengan sistem pemerintahan yang berbasiskan elektronik.
“Konsep Smart City merupakan konsep yang lebih maju, berada di semua ranah baik pemerintahan kotanya, pelayanan publik, lingkungan, transportasi, utilitas, sistem ekonomi, segi sosial, dan budayanya. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan backbone untuk Smart City. Dengan kata lain, definisi Smart City dapat disederhanakan sebagai kota yang mampu mengelola sumber daya yang dimiliki dengan cerdas,” terang Indrawan.
Selanjutnya, di dalam pembangunan dan pengembangan konsep Smart City Kota Bandung, karena ranah Smart City menyentuh seluruh perikehidupan warga Kota Bandung dan pemerintahnya sebagai pelayan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kualitas wilayah perkotaan, maka aspek esensial yaitu budaya masyarakat Kota Bandung yang secara mendasar merupakan budaya Sunda, menjadi penting untuk diperhitungkan.
Teknologi digital, jelasnya, merupakan tulang punggung dari Smart City belaka. Itu hanya sebuah tools, dari apa yang paling vital yaitu interaksi, dinamika dan sinergi masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung dalam menyelesaikan persoalan-persoalan perkotaan. Sehingga kualitas wilayah perkotaan menjadi lebih baik dengan dukungan teknologi komunikasi dan informasi.
Kearifan lokal yang bersumber dari budaya Sunda muncul di dalam memecahkan persoalan. Misalnya, kedekatan masyarakat Sunda dengan nilai-nilai agamis, betul-betul dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mendialogkan upaya pemecahan masalah masyarakat.
Pemuka-pemuka agama, ulama-ulama, guru-guru agama dilibatkan sebagai tenaga penyuluh oleh instansi terkait. Yang lain adalah memberikan nama untuk aplikasi bagi masing-masing instansi di dalam bahasa Sunda, walaupun memiliki arti yang lain dalam bahasa Inggris. Upaya ini dapat mendekatkan masyarakat dengan teknologi komunikasi dan informasi tanpa harus merasa bahwa itu adalah sesuatu yang asing. (red)