PALANGKA RAYA – Desa mandiri di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masih minim. Saat ini baru sembilan dari 1.432 desa di Bumi Tambun Bungai yang tercatat sebagai desa mandiri.
Sembilan desa mandiri tersebut kebanyakan berada di wilayah barat Provinsi Kalteng, seperti di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Seruyan dan Kotawaringin Barat (Kobar).
Asisten I Setda Provinsi Kalteng Hamka mengatakan, indikator sebagai desa mandiri yaitu, bahwa desa tersebut bisa menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PAD) sehingga bisa membiayai pembangunan di desa tersebut secara mandiri.
“Masih banyaknya desa yang belum mandiri di Provinsi Kalimantan Tengah ini disebabkan sejumlah hal, antara lain terkendala dengan masih kurangnya anggaran dan sumber daya manusia,” kata Hamka, usai pembukaan Rapat Koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Rakor P3MD), di Swissbel Hotel Danum, Kamis (27/2/2020).
Ia menambahkan, keberadaan desa mandiri di Provinsi Kalteng karena adanya dana desa. Hal ini membuktikan bahwa kebaradaan dana desa ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian desa.
Selain itu, Hamka berharap, kabupaten/kota didorong untuk memiliki program untuk peningkatan desa mandiri.
“Untuk mewujudkan desa mandiri diperlukan sinergitas dari semua instansi terkait dan itu harus dilakukan secara berkesinambungan,” kata dia. (red)