PULANG PISAU , inikalteng.com – Buruh PT Nagabhuana Aneka Piranti (NAP) Unit 6 Pulang Pisau (Pulpis), melakukan aksi demo damai. Dalam melakukan aksinya, buruh didampingi Organisasi Persatuan Pemuda Dayak dan Pasukan Lawung Bahandang (Peperdayak-PLB) DPD Pulpis.
Mendapat pengawalan aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP, Kamis (10/3/2022), Ketua DPD Peperdayak-PLB Pulpis Beni Diktus, mengatakan, aksi demo yang dilakukan, yakni untuk memperjuangkan hak-hak karyawan atau buruh berjalan aman, lancer, damai, serta melahirkan kesepatakan bersama.
“Kita sudah mendatangani Surat Keputusan Bersama, di mana dari pihak PT Nagabhuana Aneka Piranti Unit 6 Pulang Pisau ditandatangani Rudi Harmawan selaku GM, dan Beni Diktus selaku Ketua DPD Peperdayak-PLB Kabupaten Pulang Pisau,” kata Beni Diktus.
Melalui aksinya, buruh menuntut melakukan kenaikan gaji sebesar Rp10 ribu per orang per hari, melakukan penambahan BPJS sebanyak 50 orang per bulan, dan melakukan kesepakatan kerja antara perusahaan dengan Fridwan Evad Daud, Sanjung, dan Adianto dengan masa kerja berlanjut.
Terpisah saat dikonfirmasi awak media, General Manager (GM) PT NAP Unit 6 Pulpis Rudi Harmawan, mengaku tuntutan dalam aksi demo itu salah satunya terkait Upah Minimum Kabupaten (UMK). Akan tetapi setelah diadakan pertemuan, perusahaan menjelaskan kondisi perusahaan saat ini, dan akhirnya dapat memahami bersama sehingga melahirkan Surat Keputusan Bersama yang sudah final, dan ke depannya akan ada progres sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Rudi juga menjelaskan, dari sekitar 1.000 karyawan saat ini, keluarannya baru 1.000 atau 1 meter kubik per orang. Sedangkan idealnya, satu orang bisa menghasilkan 3 sampai 4 meter kubik atau baru sekitar 30 persen.
Dijelaskan, gaji perusahaan ke karyawan saat ini mencapai Rp2,5 miliar per bulannya, sehingga dapat sangat berdampak pada perputaran ekonomi di Pulpis. Karenanya perusahaan meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, agar progres perusahaan terus meningkat, sehingga akan berdampak pada perbaikan gaji karyawan.
“Mari kita beri dukungan dan semangat karyawan kita, agar dapat kerja bagus, disiplin, dan kerja bangkit, sehingga akan bangkit bersama. Bahkan akibat dampak dari perang Rusia saat ini, kami kesulitan untuk mendapatkan kontainer dan sangat langka, jadi terpaksa kita kirim dari Jawa. Tentunya kondisi ini semakin menambah biaya perusahaan lagi. Semoga kondisi ini dapat kita lewati dan bangkit bersama,” tutup Rudi Harmawan. (ndi/red2)
Komentar