BALIKPAPAN,inikalteng.com- Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, maka perlu adanya kesiapsiagaan dalam pengelolaan Klaster Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Terkait hal tersebut, Direktorat Pengelolaan Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tim Reaksi Cepat (TRC) Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana, bertempat di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Rabu (4/12/2024). Bimtek ini diikuti oleh perwakilan ASN Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan perwakilan dari BPBD se-Indonesia.
Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan Nadhirah Seha Nur menyampaikan bahwa sebagai komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, ada tiga fokus utama yang harus dilaksanakan oleh BPBD di daerah. “Hal ini untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman teknis terkait pengelolaan logistik dan peralatan. Penanaman nilai-nilai vulue atau skill yang harus tangguh dan juga penguatan nilai-nilai prinsip-prinsip kemanusiaan pada saat menjalankan tugas,” kata Nadhirah Seha Nur.
“Penting untuk dipahami, bahwa pelaksanaan bimtek ini perlu dilakukan untuk melakukan penilaian kebutuhan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang diperlukan sesegera mungkin pada saat terjadinya bencana,” sambungnya.
Lebih lanjut, Nadhirah Seha Nur menuturkan bahwa peningkatan Bimtek TRC logistik dan peralatan penanggulangan bencana ini sangat penting dilakukan, karena pada saat terjadinya bencana yang paling penting adalah keterampilan yang dimiliki oleh TRC dalam mengoperasikan peralatan dengan baik dan benar.
“Tujuan standar minimal kebutuhan logistik dan peralatan penanggulangan bencana ini agar ada sinkronisasi dan koordinasi antara pusat dengan daerah, ini yang paling penting,” imbuhnya.
Nadhirah Seha Nur juga menuturkan, prioritas standar minimal logistik dan peralatan yang harus dimiliki oleh BPBD daerah di Indonesia ada dua, yakni prioritas pertama berupa makanan siap saji, paket perlengkapan keluarga, matras dan selimut. Kemudian, prioritas kedua yakni paket sandang, terpal, paket perlengkapan balita, paket perlengkapan sekolah, paket kebersihan keluarga dan kantong jenazah. Perhitungan ini mengacu pada data pengungsi/korban yang terdampak sejak lima tahun terakhir.
Selain itu, peralatan yang diperlukan yaitu multi hazard berupa tenda pengungsi, velbed, genset, light tower portable, jejak motor, mobil penyelamat, mobil pick up, mobil tangka udara, mobil dapur lapangan, mobil toilet, dan truk serba guna. Perhitungan ini berupa tenda pengungsi, velbed, genset light tower portable yang mengacu pada data pengungsi/korban terdampak dan peralatan lainnya mengacu pada data jumlah kecamatan.
“Dengan adanya logistik dan peralatan Bimtek TRC maka diperlukan adanya komitmen dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan baik. Baik pada saat keadaan status siaga bencana dan status darurat bencana, sehingga logistik dan peralatan ini sudah siap dan siaga yang dapat dipenuhi oleh daerah,” tegasnya.
“Semoga Bimtek TRC logistik dan peralatan penanggulangan bencana ini dapat menciptakan sumber daya manusia yang handal dan tangguh dalam pencegahan bencana,” tambahnya.
Ditemui terpisah, Kalaksa BPBPK Prov. Kalteng Ahmad Toyib menyampaikan harapannya atas penyelenggaraan kegiatan bimtek Tim Reaksi Cepat (TRC) Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana.
“Bimtek yang sangat baik untuk diikuti sehingga ilmu yang didapat dari bimtek ini dapat diterapkan di tempat tugas masing-masing peserta,“ tukas Toyib.
penulis : ardi
Editor : Ika
Komentar