PALANGKA RAYA – Sejak Presiden RI Joko Widodo mengumumkan ada dua orang warga Indonesia yang dinyatakan positif terkena virus korona (Covid-19) di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020) lalu, banyak masyarakat yang panik.
Tak butuh waktu lama, beberapa pusat perbelanjaan pun dipenuhi warga untuk membeli barang-barang tertentu, tak terkecuali di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Hasil penelusuran inikalteng.com di Kota Palangka Raya sejak Senin (2/3/2020) sore hingga Rabu (4/3/2020) pagi, perilaku kepanikan akibat informasi masuknya wabah virus korona di Indonesia ini, juga terasa di Kota Palangka Raya. Terbukti pada pusat-pusat perbelanjaan ada beberapa barang tertentu yang ludes diborong pembeli. Jenis barang yang mendadak langka di pusat-pusat perbelanjaan dan juga di apotik-apotik ada dua, yakni Hand Sanitizer atau Antiseptic Tangan dan masker.
Bahkan di beberapa apotik dan toko obat, ada yang menuliskan “Masker Habis”, “Antiseptic Habis”.
“Antiseptic habis pa, mungkin sekitar tiga hari lagi baru ada. Masker juga habis,” kata salah seorang penjaga apotik di Jalan RTA Milono Palangka Raya.
Penelusuran juga dilakukan inikalteng.com di kawasan pertokoan Jalan Tjilik Riwut kilometer (Km) 1 hingga Km 8. Kemudian di pertokoan dan semua apotik di Jalan Rajawali dan Hiu Putih. Selanjutnya di kawasan Jalan Temanggung Tilung, Jalan George Obos dan Jalan Yos Sudarso. Ternyata sama. Masker dan Anticeptic sudah habis.
“Ini gara-gara virus korona. Jadi banyak orang datang membeli, hingga persediaan kami pun habis terjual,” ujar salah seorang pelayan minimarket cukup besar di Jalan Tjilik Riwut.
Ketiadaan dua benda penting itu, entah karena memang diborong pembeli atau diduga sengaja disimpan (ditimbun) pedagang sambil menunggu waktu yang dianggap tepat untuk dijual kembali. Tentu dengan harga jual di atas rata-rata.
Kondisi itu banyak dikeluhkan warga, lantaran sudah ke berbagai toko dan apotik, semuanya menyatakan habis.
“Ini pasti sengaja disimpan, agar ketika oranh banyak mencari, baru dijual dengan harga mahal,” ucap seorang ibu di Jalan Rajawali, yang mengaku sudah berkeliling mencari masker, tapi belum juga ditemukan adanya pihak yang menjual.
Untuk diketahui, dalam dua hari terakhir aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya melakukan razia besar-besaran di Jakarta dan sekitarnya. Hasilnya ada beberapa pertokoan dan supermarket maupun minimarket yang terbukti menimbun masker. Dengan harapan, akan dijual dengan harga lebih tinggi dari biasanya ketika situasi sudah gawat. Selain merazia, polisi juga mengamankan pemilik masker tersebut. Bagaimana di Kota Palangka Raya?(red)
Komentar