SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) dari Fraksi PDI Perjuangan, Cici Desiliya, mengungkapkan hasil temuannya ketika melakukan reses ke daerah pelosok di Kabupaten Kotim. Temuan itu sangat memprihatinkan, dan perlu segera mendapatkan perhatian pemerintah.
Wakil rakyat dari dapil 5 meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai dan Tualan Hulu ini, mengakui jika sektor pendidikan di pelosok daerah Kotim memang masih tertinggal. Terutama untuk bangunan sarana dan prasarana (sarpras).
“Kondisi sekolah di daerah pelosok memang belum sesuai harapan. Dalam kunjungan saya ke pelosok, ada kelas yang tidak punya kursi. Sehingga anak-anak belajar sambil duduk di lantai,” kata Cici Desiliya.
Namun, Cici masih belum menyebutkan sekolah yang dimaksud. “Yang jelas, sekolah itu akan kami sampaikan nanti ke eksekutif yakni sekolah dasar yang semestinya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah,” tuturnya.
Diaukui Cici, perhatian untuk sektor pendidikan ini dalam alokasi anggaran di APBD Kotim, memang sudah cukup baik. Di mana dalam ketentuan undang-undang 20 persen dari APBD untuk pendidikan. Sementara di Kotim alokasi itu sudah melebihi dari ketentuan 20 persen.
“Pengadaan meubeler sekolah, memang perlu. Karena tidak setiap tahun dilakukan. Paling singkat itu bisa lima tahun usianya baru ada pengadaan lagi,” katanya.
Menurut dia, apa yang jadi temuan di lapangan selama reses ini, akan dirangkum. Nantinya akan disampaikan secara resmi dalam forum rapat paripurna dengan pihak eksekutif.
“Besar harapan kami agar apa yang kami temukan dan jadi keluhan masyarakat selama reses ini, nantinya dijadikan prioritas untuk dilaksanakan pembangunannya oleh Pemkab Kotim,” harap Cici Desiliya.(red)
Komentar